Universitas Islam Bandung Repository

Strategi Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Wanayssa Kabupaten Purwakarta

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Teknik
dc.contributor
dc.creator Agriaputri, Dellizea Maharani
dc.creator Saraswati, Saraswati
dc.date 2018-01-27
dc.date.accessioned 2019-09-11T03:15:30Z
dc.date.available 2019-09-11T03:15:30Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/view/10166
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/22311
dc.description Abstract. Wanayasa District has several tourism object, either developed or not yet. Some of them have been developed inside are Giri Tirta Kahuripan, Ujung Aspal Wanayasa or Bukit Pinus Panyawang, Batu Apung Alam Hijau dan Bukit Panenjoan Hill. Hilllessly undeveloped tourist attraction inside are Situ Wanayasa and Curug Cipurut. One of the causes of undeveloped tourist attraction is the low quality of service provided by tourism providers, unfair competition among tourism providers and a deeply emphasized understanding of consumer protection. Formulation of the problem in this research is what the potential owned by Wanayasa District area to be developed into tourism and development strategy appropriate for Wanayasa District as tourism area. The purpose of the study to examine the tourism potentials owned by Wanayasa District and engineering. Development of the right tourism business for Wanayasa District. The sample in this study is the community of Wanayasa District and visitors, using slovin method with the sample number 81 people. Data completion technique is done by interview, questionnaire, completion of secondary data from related institutions and documentation. The analysis used is an important of supporting facilities to find out what infrastructure is already available and not yet available in the tourist attraction. Accessibility analysis to know the condition of access to tourism object. Aspiration analysis is used to determine the desire or expectation will change. Supply-demand analysis to know the facts in the field of tourist attraction, supporting facilities, transportation and perception of the tourist itself to the tourist object. Analysis of tourism marketing is used to know the results, determine the price, and promotion. SWOT analysis is used to see the strengths, weaknesses, opportunities and threats that exist in the tourist object Wanayasa District. The results of the analysis stated that the Situ Wanayasa tourism object is very likely to be developed by various elements of strength and opportunity. Giri Tirta Kahuripan tourism object is very bad organization situation, because in addition to various internal flaws arise threat from outside. Curug Cipurut tourist attraction needs to be upgraded area through improving the condition of the object and other tourism supporters.Keywords: Tourism, Strategies, Supply-Demand, SWOT.Abstrak. Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta memiliki beberapa Objek wisata, baik yang sudah berkembang maupun yang belum. Objek yang sudah berkembang di antaranya adalah Giri Tirta Kahuripan, Ujung Aspal Wanayasa atau Bukit Pinus Panyawang, Batu Apung Alam Hijau dan Bukit Panenjoan Hill sedangkan objek pariwisata yang belum berkembang di antaranya adalah Situ Wanayasa dan Curug Cipurut. Salah satu yang menyebabkan belum berkembangnya objek pariwisata tersebut dikarenakan rendahnya mutu pelayanan dari para penyelenggara pariwisata, persaingan yang tidak sehat di antara para penyelenggara pariwisata serta kurangnya pemahaman terhadap pentingnya pelindungan konsumen yang sangat ditekankan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja potensi yang dimiliki oleh kawasan Kecamatan Wanayasa untuk dikembangkan menjadi pariwisata dan bagaimana strategi pengembangan yang tepat untuk Kecamatan Wanayasa sebagai kawasan pariwisata. Tujuan penelitian mengkaji potensi-potensi wisata yang dimiliki Kecamatan Wanayasa dan membuat usulan strategi pengembangan kawasan pariwisata yang tepat bagi Kecamatan Wanayasa. Sampel dalam penelitian ini merupakan masyarakat Kecamatan Wanayasa dan pengunjung, menggunakan metode slovin dengan jumlah sampel 81 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, daftar pertanyaan (questioner), pengumpulan data sekunder dari intansi terkait dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah analisis sarana prasarana penunjang untuk mengetahui sarana prasarana apa saja yang sudah tersedia dan belum tersedia di objek wisata tersebut. Analisis aksesibilitas untuk mengetahui kondisi akses menuju objek wisata. Analisis aspirasi digunakan untuk mengetahui keinginan atau harapan akan adanya perubahan. Analisis supply-demand untuk mengetahui fakta di lapangan dari daya tarik wisata, sarana penunjang, transportasi dan persepsi wistawan itu sendiri terhadap objek wisata. Analisis pemasaran pariwisata digunakan untuk mengetahui merencanakan, menentukan harga, dan mempromosikan. Analisis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat di objek wisata Kecamatan Wanayasa. Hasil analisis menyatakan bahwa objek wisata Situ Wanayasa sangat berpeluang untuk dikembangkan oleh berbagai elemen kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Objek wisata Giri Tirta Kahuripan situasi organisasinya sangat buruk, karena di samping berbagai kelemahan internal timbul ancaman dari luar. Objek wisata Curug Cipurut perlu pengembangan kawasan melalui peningkatan kondisi objek dan pendukung wisata lainnya.Kata Kunci: Pariwisata, Strategi, Supply-Demand,  SWOT.
dc.description Abstrak. Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta memiliki beberapa Objek wisata, baik yang sudah berkembang maupun yang belum. Objek yang sudah berkembang di antaranya adalah Giri Tirta Kahuripan, Ujung Aspal Wanayasa atau Bukit Pinus Panyawang, Batu Apung Alam Hijau dan Bukit Panenjoan Hill sedangkan objek pariwisata yang belum berkembang di antaranya adalah Situ Wanayasa dan Curug Cipurut. Salah satu yang menyebabkan belum berkembangnya objek pariwisata tersebut dikarenakan rendahnya mutu pelayanan dari para penyelenggara pariwisata, persaingan yang tidak sehat di antara para penyelenggara pariwisata serta kurangnya pemahaman terhadap pentingnya pelindungan konsumen yang sangat ditekankan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja potensi yang dimiliki oleh kawasan Kecamatan Wanayasa untuk dikembangkan menjadi pariwisata dan bagaimana strategi pengembangan yang tepat untuk Kecamatan Wanayasa sebagai kawasan pariwisata. Tujuan penelitian mengkaji potensi-potensi wisata yang dimiliki Kecamatan Wanayasa dan membuat usulan strategi pengembangan kawasan pariwisata yang tepat bagi Kecamatan Wanayasa. Sampel dalam penelitian ini merupakan masyarakat Kecamatan Wanayasa dan pengunjung, menggunakan metode slovin dengan jumlah sampel 81 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, daftar pertanyaan (questioner), pengumpulan data sekunder dari intansi terkait dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah analisis sarana prasarana penunjang untuk mengetahui sarana prasarana apa saja yang sudah tersedia dan belum tersedia di objek wisata tersebut. Analisis aksesibilitas untuk mengetahui kondisi akses menuju objek wisata. Analisis aspirasi digunakan untuk mengetahui keinginan atau harapan akan adanya perubahan. Analisis supply-demand untuk mengetahui fakta di lapangan dari daya tarik wisata, sarana penunjang, transportasi dan persepsi wistawan itu sendiri terhadap objek wisata. Analisis pemasaran pariwisata digunakan untuk mengetahui merencanakan, menentukan harga, dan mempromosikan. Analisis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat di objek wisata Kecamatan Wanayasa. Hasil analisis menyatakan bahwa objek wisata Situ Wanayasa sangat berpeluang untuk dikembangkan oleh berbagai elemen kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Objek wisata Giri Tirta Kahuripan situasi organisasinya sangat buruk, karena di samping berbagai kelemahan internal timbul ancaman dari luar. Objek wisata Curug Cipurut perlu pengembangan kawasan melalui peningkatan kondisi objek dan pendukung wisata lainnya.Kata Kunci: Pariwisata, Strategi, Supply-Demand,  SWOT. Abstract. Wanayasa District has several tourism object, either developed or not yet. Some of them have been developed inside are Giri Tirta Kahuripan, Ujung Aspal Wanayasa or Bukit Pinus Panyawang, Batu Apung Alam Hijau dan Bukit Panenjoan Hill. Hilllessly undeveloped tourist attraction inside are Situ Wanayasa and Curug Cipurut. One of the causes of undeveloped tourist attraction is the low quality of service provided by tourism providers, unfair competition among tourism providers and a deeply emphasized understanding of consumer protection. Formulation of the problem in this research is what the potential owned by Wanayasa District area to be developed into tourism and development strategy appropriate for Wanayasa District as tourism area. The purpose of the study to examine the tourism potentials owned by Wanayasa District and engineering. Development of the right tourism business for Wanayasa District. The sample in this study is the community of Wanayasa District and visitors, using slovin method with the sample number 81 people. Data completion technique is done by interview, questionnaire, completion of secondary data from related institutions and documentation. The analysis used is an important of supporting facilities to find out what infrastructure is already available and not yet available in the tourist attraction. Accessibility analysis to know the condition of access to tourism object. Aspiration analysis is used to determine the desire or expectation will change. Supply-demand analysis to know the facts in the field of tourist attraction, supporting facilities, transportation and perception of the tourist itself to the tourist object. Analysis of tourism marketing is used to know the results, determine the price, and promotion. SWOT analysis is used to see the strengths, weaknesses, opportunities and threats that exist in the tourist object Wanayasa District. The results of the analysis stated that the Situ Wanayasa tourism object is very likely to be developed by various elements of strength and opportunity. Giri Tirta Kahuripan tourism object is very bad organization situation, because in addition to various internal flaws arise threat from outside. Curug Cipurut tourist attraction needs to be upgraded area through improving the condition of the object and other tourism supporters.Keywords: Tourism, Strategies, Supply-Demand, SWOT. 
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/view/10166/pdf
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/downloadSuppFile/10166/1992
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota
dc.source Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota; Vol 4, No 1, Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota (Februari, 2018); 171-183
dc.source Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota; Vol 4, No 1, Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota (Februari, 2018); 171-183
dc.source 2460-6480
dc.subject Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
dc.subject Pariwisata, Strategi, Supply-Demand, SWOT
dc.subject
dc.subject Pariwisata, Strategi, Supply-Demand, SWOT.
dc.title Strategi Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Wanayssa Kabupaten Purwakarta
dc.title STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN PURWAKARTA
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type kualitatif
dc.type


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account