Description:
PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. merupakan salah satu penghasil produk semen terbesar di Indonesia mengalami kesulitan khususnya pada penambangan batugamping Kuari D Level QD/393.3/V dan Level QD/345.4/V yang menghasilkan banyak oversize (lebih dari 10%). Pada Level QD/345.4/V terdapat dua keluarga kekar yaitu kekar A dengan arah dip/direction 810,N1710E dan B dengan arah 800, N770E sedangkan pada Level QD/393.3/V terdapat empat keluarga kekar yaitu A dengan arah dip/direction 770, N2500E , keluarga B dengan arah 850,N150E, keluarga C arah 820,N880E dan keluarga D dengan arah 810,N1320E serta jarak rata-rata kekar rapat (close) yaitu 0,092 meter. Kekar tersebut diklasifikasikan sebagai kekar random berdasarkan jarak dan arah umumnya. Pada Level QD/345.4/V distribusi fragmentasi rata-rata oversize sebesar 14,41% dan untuk Level QD/393.3/V sebesar 13,64%. Persentase oversize maksimal yang dihasilkan adalah 21,5% dengan berat sebesar 5.644,49 ton berukuran >80 cm. Distribusi fragmentasi peledakan pada Level QD/345.4/V dengan menggunakan geometri aktual perhitungan metode KuzRam persentase oversize adalah 14,14% sementara dengan menggunakan metode Sve De Fo persentase yang dihasilkan adalah 14,22%. Sementara pada Level QD/393.3/V hasil perhitungan menggunakan metode KuzRam adalah 12,36% sementara dengan menggunakan metode Sve De Fo persentase yang dihasilkan adalah 12,52% dengan presentase oversize aktual sebesar 13,64%.Analisis dilakukan dengan merekonstruksi arah umum kekar mengklasifikasikan kekar lokasi penelitian yaitu random sehingga arah kekar bertolak belakang dengan arah freeface serta mengubah geometri peledakan dengan menggunakan metode R.L. Ash sehingga geometri teoritis menjadi burden 3 meter, spasi 6 meter, stemming 2 meter, subdrilling 1 meter, dengan kedalaman 14 meter. Selain itu, waktu tunda yang disarankan adalah 30 ms antar lubang dan 42 ms antar baris sehingga fragmentasi dapat lebih kecil dan tumpukan (pile ) peledakan lebih mudah diangkut. menggunakan metode KuzRam menunjukan ukuran rata-rata batuan sebesar 30,161 cm dan menghasilkan oversize sebesar 2,38%. Sementara dengan menggunakan metode Sve De Fo rata-rata fragmentasi peledakan yang dihasilkan sebesar 37,36 cm dengan persentase oversize sebesar 7,5%.