Universitas Islam Bandung Repository

Penentuan Laju Korosi dan Sisa Umur Pakai (Remaining Service Life / RSL) pada Jalur Pipa Transportasi Crude Oil Bs Cemara – Mgs Terminal Balongan di PT Pertamina Ep Asset 3 Oil & Gas Transportation Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Teknik
dc.contributor
dc.creator Hayatullah, Muhamad Enggar
dc.creator Moralista, Elfida
dc.creator Widayati, Sri
dc.date 2018-01-26
dc.date.accessioned 2019-09-12T01:35:06Z
dc.date.available 2019-09-12T01:35:06Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/9665
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/22442
dc.description Abstract. PT Pertamina is one of the large BUMN in Indonesia. Its main task is to manage Indonesia's oil and gas mining. In the management process, PT Pertamina uses a lot of metal equipment. The biggest problem experienced by such equipment is corrosion. Corrosion is a material damage caused by environmental influences or its surroundings. The corrosion process that occurs is caused by electrochemical process. The surrounding environment can be acidic, air, dew, freshwater, river and soil. The fluid composition contained in the oil is calcium, magnesium, barium, ferum and sodium, chloride, bicarbonate, carbonate, hydroxide and sulphate. This research was conducted to control and monitor the corrosion rate of 25 km of oil transportation pipeline from BS Cemara - MGS Balongan Indramayu West Java. The tool used in measurement of pipe thickness is Smart Sensor Ultra Sonic Guage DM 5. Based on the data of the thickness of the pipe can be calculated the rate of corrosion and the remaining life of the pipe. The type of corrosion that occurs in the transportation pipe is the uniform corrosion, corrosion wells and gap corrosion. The method used in PT Pertamina EP Asset 3 Oil and Gas Transportation to protect the pipe from corrosion is cathodic protection method of sacrificial anode using magnesium installed every 500 meters and using primary, secondary and tertiary coatings under Polyken brand. The corrosion rate of BS Cemara - MGS Balongan oil pipeline transportation line ranges from 0.066 mm / y to 0.217 mm / yr and is categorized as good to excellent. Meanwhile, the remaining service life or Remaining Service Life (RSL) of the pipe ranges from 15 years to 81 years.Keywords: Corrosion Rate, Remaining Life Of Pipe, Oil Transportation Pipeline and Smart Sensor Ultra Sonic Guage DM 5Abstrak. PT Pertamina merupakan salah satu BUMN terbesar di Indonesia. Tugas utamanya adalah mengelola pertambangan minyak dan gas bumi Indonesia. Dalam proses pengelolaan tersebut, PT Pertamina banyak menggunakan peralatan dari bahan logam. Masalah terbesar yang dialami peralatan tersebut adalah korosi. Korosi merupakan kerusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan atau sekelilingnya. Proses korosi yang terjadi diakibatkan oleh proses elektrokimia. Lingkungan sekelilingnya dapat berupa lingkungan asam, udara, embun, air tawar, air sungai dan tanah. Komposisi fluida yang terkandung dalam minyak tersebut adalah kalsium, magnesium, barium, ferum dan natrium, klorida, bikarbonat, karbonat, hidroksida dan sulfat. Penelitian ini dilakukan untuk mengontrol dan memonitoring laju korosi pada jalur pipa transportasi minyak sepanjang 25 km dari BS Cemara – MGS Balongan Indramayu Jawa Barat. Alat yang digunakan dalam pengukuran ketebalan pipa yaitu Smart Sensor Ultra Sonic Guage DM 5. Berdasarkan data penurunan ketebalan pipa tersebut dapat dihitung laju korosi dan sisa umur pakai pipa. Jenis korosi yang terjadi pada pipa transportasi tersebut yaitu korosi merata, korosi sumuran dan korosi celah. Metoda yang digunakan di PT Pertamina EP Asset 3 Oil and Gas Transportation untuk melindungi pipa dari korosi yaitu metoda proteksi katodik anoda korban menggunakan magnesium yang dipasang setiap 500 meter dan menggunakan coating primer, sekunder serta tersier dengan merek Polyken. Laju korosi pada jalur pipa transportasi minyak BS Cemara – MGS Balongan  berkisar antara  0,066 mm/tahun sampai 0,217 mm/tahun dan tergolong dalam kategori good hingga excellent. Sementara itu sisa umur pakai atau Remaining Service Life (RSL) pipa tersebut berkisar antara 15 tahun sampai 81 tahun.Kata Kunci: Laju korosi, Sisa Umur Pakai Pipa, Pipa Transportasi Minyak dan Smart Sensor Ultra Sonic Guage DM 5
dc.description PT Pertamina merupakan salah satu BUMN terbesar di Indonesia. Tugas utamanya adalah mengelola pertambangan minyak dan gas bumi Indonesia. Dalam proses pengelolaan tersebut, PT Pertamina banyak menggunakan peralatan dari bahan logam. Masalah terbesar yang dialami peralatan tersebut adalah korosi.Korosi merupakan kerusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan atau sekelilingnya. Proses korosi yang terjadi diakibatkan oleh proses elektrokimia. Lingkungan sekelilingnya dapat berupa lingkungan asam, udara, embun, air tawar, air sungai dan tanah. Komposisi fluida yang terkandung dalam minyak tersebut adalah kalsium, magnesium, barium, ferum dan natrium, klorida, bikarbonat, karbonat, hidroksida dan sulfat.Penelitian ini dilakukan untuk mengontrol dan memonitoring laju korosi pada jalur pipa transportasi minyak sepanjang 25 km dari BS Cemara – MGS Balongan Indramayu Jawa Barat. Alat yang digunakan dalam pengukuran ketebalan pipa yaitu Smart Sensor Ultra Sonic Guage DM 5. Berdasarkan data penurunan ketebalan pipa tersebut dapat dihitung laju korosi dan sisa umur pakai pipa.Jenis korosi yang terjadi pada pipa transportasi tersebut yaitu korosi merata, korosi sumuran dan korosi celah. Metoda yang digunakan di PT Pertamina EP Asset 3 Oil and Gas Transportation untuk melindungi pipa dari korosi yaitu metoda proteksi katodik anoda korban menggunakan magnesium yang dipasang setiap 500 meter dan menggunakan coating primer, sekunder serta tersier dengan merek Polyken.Laju korosi pada jalur pipa transportasi minyak BS Cemara – MGS Balongan  berkisar antara  0,066 mm/tahun sampai 0,217 mm/tahun dan tergolong dalam kategori good hingga excellent. Sementara itu sisa umur pakai atau Remaining Service Life (RSL) pipa tersebut berkisar antara 15 tahun sampai 81 tahun. Kata kunci : Laju korosi, Sisa umur pakai pipa, pipa transportasi minyak dan Smart Sensor Ultra Sonic Guage DM 5.
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/9665/pdf
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/downloadSuppFile/9665/1757
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Teknik Pertambangan
dc.source Prosiding Teknik Pertambangan; Vol 4, No 1, Prosiding Teknik Pertambangan (Februari, 2018); 222-232
dc.source Prosiding Teknik Pertambangan; Vol 4, No 1, Prosiding Teknik Pertambangan (Februari, 2018); 222-232
dc.source 2460-6499
dc.subject Teknik Pertambangan
dc.subject Laju korosi, Sisa Umur Pakai Pipa, Pipa Transportasi Minyak dan Smart Sensor Ultra Sonic Guage DM 5
dc.subject
dc.subject
dc.title Penentuan Laju Korosi dan Sisa Umur Pakai (Remaining Service Life / RSL) pada Jalur Pipa Transportasi Crude Oil Bs Cemara – Mgs Terminal Balongan di PT Pertamina Ep Asset 3 Oil & Gas Transportation Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat
dc.title PENENTUAN LAJU KOROSI DAN SISA UMUR PAKAI (REMAINING SERVICE LIFE / RSL) PADA JALUR PIPA TRANSPORTASI CRUDE OIL BS CEMARA – MGS TERMINAL BALONGAN DI PT PERTAMINA EP ASSET 3 OIL & GAS TRANSPORTATION KABUPATEN INDRAMAYU PROVINSI JAWA BARAT
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kuantitatif
dc.type


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account