Universitas Islam Bandung Repository

Kajian Efisiensi Bahan Bakar Hd465-605 pada Jalan Tambang Quarr D Batu Gamping di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Pratama, Devi Diansyah R
dc.creator Guntoro, Dono
dc.creator Zaenal, Zaenal
dc.date 2017-01-24
dc.date.accessioned 2019-09-12T01:37:05Z
dc.date.available 2019-09-12T01:37:05Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/5617
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/22460
dc.description Diesel fuel utilization of Komatsu HD465-605 is influenced by several factors,one of which is road transport. Road transport has an important role in improving the efficiency of fuel use. Based on research result in the field, there are some road segments which have not met the calculation wide straight road and wide road on a bend. According to “AASHTO 1973” the minimum width of the straight path is 18,8825 m, while for the minimum width of the road bend is 29,349 meter. The ability of tool to overcome the climb by 15%. This calculation is based on the ability to overcome rimpull. The slope of the curve recommendednis 0,041m/m in order to pass the bend conveyance with maximum speed, based on the width of the road created, cross slope that have to be made is 17,5 cm. Carrying material can be classified to medium hard rock category that has carrying capacity of soil 80.000 psf. Travel time of conveyance 1 before road repair  is 495,495 seconds and after optimum decline of percent slope, then the travel time of road 1 after road repair is 491,209 seconds. Travel time of conveyance 2 before road repair is 491,816 seconds and after optimum decline of percent slope travel time of road 2 after maintenance road is 483,245 seconds. Travel time of hauling was influence to fuel consume per rit.The power which produce for brings rimpull from first haul road before road  maintenance is 22323,586 kW and after road maintenance got the power 21860,092 kW. The power that produced for resolved rimpull from second road is 23213,464 kW and after road maintenance the power to be 22639,758 kW. The second road has lower power than the first road. Fuel consumption for the first road before road maintenance is 2,134 liter/rit, while fuel consumption for the first road after road maintenance to be 2,116 liter/rit less until ±0,018 liter/rit. Fuel consumption for the second road before road maintenance is 2,118 liter/rit, while fuel consumption the second road after road maintenance to be  2,081 liter/rit less until ±0,037 liter/rit. Diesel fuel efficiency can be influenced from several parameters. Parameters that most affect fuel use is power. Penggunaan bahan bakar solar pada alat angkut Komatasu HD465-605, dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jalan angkut. Jalan angkut memiliki peranan penting dalam meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar solar. Berdasarkan hasil penilitian dilapangan masih terdapat beberapa segmen jalan yang belum memenuhi standar perhitungan lebar jalan lurus dan lebar jalan pada tikungan. Menurut “AASHTO 1973” lebar jalan lurus minimum adalah 18,8825 m, sedangkan untuk lebar jalan tikungan minimum adalah 29,349 meter.Kemampuan alat untuk mengatasi tanjakan sebesar 15%. Perhitungan ini berdasarkan kemampuan untuk mengatasi rimpull. Kemiringan pada tikungan (Superelevasi) yang disarankan adalah 0,041 m/m agar alat angkut bisa melewati tikungan dengan kecepatan maksimal. Berdasarkan lebar jalan yang dibuat, cross slope yang harus dibuat yaitu sebesar  17,5 cm terhadap sisi jalan agar badan jalan tidak digenangi oleh air. Daya dukung material yang ada dapat diklasifikasikan ke dalam kategori Medium hard rock yang memiliki daya dukung tanah  sebesar 80.000 psf. Waktu tempuh alat angkut 1 sebelum perbaikan jalan adalah 495,495 detik dan setelah penurunan persen kemiringan yang optimum, maka waktu tempuh jalan 1 setelah perbaikan jalan adalah 491,209 detik. Waktu tempuh jalan angkut 2 sebelum perbaikan jalan  adalah 491,816 detik dan setelah penurunan persen kemiringan yang optimum waktu tempuh jalan 2 setelah perbaikan jalan adalah 483,245 detik. Waktu sangat mempengaruhi konsumsi bahan bakar per ritase.Daya yang dihasilkan untuk mengatasi rimpull dari jalan satu sebelum perbaikan jalan sebesar 22323,586 kWH dan setelah penurunan persen kemiringan didapatkan daya setelah perbaikan jalan sebesar 21860,092 kWH. Daya yang dihasilkan untuk mengatasi rimpull dari jalan dua sebelum perbaikan jalan sebesar 23213,464 kWH dan setelah penurunan persen kemiringan didapatkan daya setelah perbaikan jalan sebesar 22639,758 kWH. Jalan 2 memiliki daya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan jalan 1.Konsumsi bahan bakar jalan satu sebelum perbaikan jalan sebesar 2,134 liter/rit, sedangkan konsumsi bahan bakar jalan satu setelah perbaikan jalan sebesar 2,116 liter/rit berkurang ±0,018 liter/rit. konsumsi bahan bakar jalan dua sebelum perbaikan jalan sebesar 2,118 liter/rit, sedangkan konsumsi bahan bakar jalan dua setelah perbaikan jalan sebesar 2,081 liter/rit berkurang ±0,037 liter/rit. Efisiensi bahan bakar solar dapat dipengaruhi dari beberapa parameter. Parameter yang paling mempengaruhi penggunaan bahan bakar adalah daya. 
dc.description Penggunaan bahan bakar solar pada alat angkut Komatasu HD465-605, dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jalan angkut. Jalan angkut memiliki peranan penting dalam meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar solar. Berdasarkan hasil penilitian dilapangan masih terdapat beberapa segmen jalan yang belum memenuhi standar perhitungan lebar jalan lurus dan lebar jalan pada tikungan. Menurut “AASHTO 1973” lebar jalan lurus minimum adalah 18,8825 m, sedangkan untuk lebar jalan tikungan minimum adalah 29,349 meter.Kemampuan alat untuk mengatasi tanjakan sebesar 15%. Perhitungan ini berdasarkan kemampuan untuk mengatasi rimpull. Kemiringan pada tikungan (Superelevasi) yang disarankan adalah 0,041 m/m agar alat angkut bisa melewati tikungan dengan kecepatan maksimal. Berdasarkan lebar jalan yang dibuat, cross slope yang harus dibuat yaitu sebesar  17,5 cm terhadap sisi jalan agar badan jalan tidak digenangi oleh air. Daya dukung material yang ada dapat diklasifikasikan ke dalam kategori Medium hard rock yang memiliki daya dukung tanah  sebesar 80.000 psf. Waktu tempuh alat angkut 1 sebelum perbaikan jalan adalah 495,495 detik dan setelah penurunan persen kemiringan yang optimum, maka waktu tempuh jalan 1 setelah perbaikan jalan adalah 491,209 detik. Waktu tempuh jalan angkut 2 sebelum perbaikan jalan  adalah 491,816 detik dan setelah penurunan persen kemiringan yang optimum waktu tempuh jalan 2 setelah perbaikan jalan adalah 483,245 detik. Waktu sangat mempengaruhi konsumsi bahan bakar per ritase.Daya yang dihasilkan untuk mengatasi rimpull dari jalan satu sebelum perbaikan jalan sebesar 22323,586 kWH dan setelah penurunan persen kemiringan didapatkan daya setelah perbaikan jalan sebesar 21860,092 kWH. Daya yang dihasilkan untuk mengatasi rimpull dari jalan dua sebelum perbaikan jalan sebesar 23213,464 kWH dan setelah penurunan persen kemiringan didapatkan daya setelah perbaikan jalan sebesar 22639,758 kWH. Jalan 2 memiliki daya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan jalan 1.Konsumsi bahan bakar jalan satu sebelum perbaikan jalan sebesar 2,134 liter/rit, sedangkan konsumsi bahan bakar jalan satu setelah perbaikan jalan sebesar 2,116 liter/rit berkurang ±0,018 liter/rit. konsumsi bahan bakar jalan dua sebelum perbaikan jalan sebesar 2,118 liter/rit, sedangkan konsumsi bahan bakar jalan dua setelah perbaikan jalan sebesar 2,081 liter/rit berkurang ±0,037 liter/rit. Efisiensi bahan bakar solar dapat dipengaruhi dari beberapa parameter. Parameter yang paling mempengaruhi penggunaan bahan bakar adalah daya.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/5617/pdf
dc.rights Copyright (c) 2017 Prosiding Teknik Pertambangan
dc.source Prosiding Teknik Pertambangan; Vol 3, No 1, Prosiding Teknik Pertambangan (Februari, 2017); 44-51
dc.source Prosiding Teknik Pertambangan; Vol 3, No 1, Prosiding Teknik Pertambangan (Februari, 2017); 44-51
dc.source 2460-6499
dc.subject Teknik Pertambangan
dc.subject Road Geometry, Grade Percent, Power, Fuel Efficiency
dc.subject Teknik Pertambangan
dc.subject Pertambangan
dc.title Kajian Efisiensi Bahan Bakar Hd465-605 pada Jalan Tambang Quarr D Batu Gamping di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
dc.title Kajian Efisiensi Bahan Bakar Hd465-605 pada Jalan Tambang Quarr D Batu Gamping di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type kuantitatif
dc.type Penelitian Korelasional


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account