dc.contributor |
|
|
dc.creator |
Putri, Maya Tri Ananda |
|
dc.creator |
Yuliadi, Yuliadi |
|
dc.creator |
Marmer, Dwihandoyo |
|
dc.date |
2017-08-09 |
|
dc.date.accessioned |
2019-09-12T01:48:20Z |
|
dc.date.available |
2019-09-12T01:48:20Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/7172 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/22569 |
|
dc.description |
Pengukuran ground vibration dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai peak particle veolocity (PPV) pada periode waktu Desember 2016 sampai dengan Januari 2017 pada tiga lokasi berbeda yaitu Pusar II, Pusar III, dan Talang Jawa. Dari kegiatan pengukuran getaran peledakan yang dilakukan di tiga lokasi berbeda, dapat diketahui bahwa seluruh data PVS berada di bawah ambang batas yang mengacu pada SNI 7571:2010 bangunan kelas 3 yaitu 5 mm/s dengan nilai PVS berkisar antara 0,222 – 3,170 mm/s dan niliai rata-rata PVS yaitu 1,086 mm/s. Frekuensi PVS yang paling sering timbul yaitu sebesar 0,5 – 1 mm/s, sedangkan frekuensi PVS yang jarang timbul yaitu sebesar 1,5 – 3 mm/s.Data PVS tersebut kemudian dilakukan analisis menggunakan software Blastware untuk mengetahui hubungan antara PPV dan scaled distance (SD) pada masing-masing lokasi pengukuran yaitu Pusar II PPV = 228,7 (SD)-1.104, Pusar III PPV = 120,0 (SD)-1.006, dan Talang Jawa PPV = 212,5 (SD)-1.153.Berdasarkan hasil analisis getaran peledakan yang berada di bawah ambang batas PVS, maka desain tie up dapat dilakukan secara sekaligus dalam satu hari peledakan dengan rencana desain tie up yang telah sesuai menggunakan detonator listrik maupun nonel. Pada salah satu contoh rekomendasi tie up pada DES_13, didapatkan hasil rekomendasi tie up 1 dan 2 dengan jumlah maximum charge per delay yaitu 25,1 kg x 3 lubang menghasilkan prediksi PPV yaitu sebesar ±4,8 mm/s pada jarak 212 m.Dari hasil perhitungan prediksi PPV menggunakan rumus USBM, didapatkan hasil koreksi perhitungan prediksi PPV Pusar II yaitu 5,82% - 77,91%; Pusar III 1,43% - 72,24%; dan Talang Jawa 0,51% - 27,57%. Koreksi kesalahan perhitungan tersebut dapat terjadi akibat dari beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam pengukuran maupun kondisi batuan serta struktur yang terdapat di daerah penelitian. |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
ind |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/7172/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2017 Prosiding Teknik Pertambangan |
|
dc.source |
Prosiding Teknik Pertambangan; Vol 3, No 2, Prosiding Teknik Pertambangan (Agustus, 2017); 678-685 |
|
dc.source |
Prosiding Teknik Pertambangan; Vol 3, No 2, Prosiding Teknik Pertambangan (Agustus, 2017); 678-685 |
|
dc.source |
2460-6499 |
|
dc.subject |
Teknik Pertambangan |
|
dc.subject |
Peledakan; Getaran Tanah; Peak Particle Velocity (PPV); Tie Up |
|
dc.title |
Analisis Dampak Getaran Peledakan Terhadap Bangunan Pada Peledakan Batugamping Di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
Kuantitatif |
|