Description:
Abstrak. Tiap perusahaan pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar memiliki standar yang sangat di perhatikan untuk kualitas batubara yang digunakan. Dalam hal ini kualitas batubara yang baik yaitu batubara yang menghasilkan kalor yang tinggi serta ash yang rendah. Ash yang mengendap pada tungku pembakaran berpotensi membentuk slagging dan fouling. Slagging dan fouling ini akan berpengaruh terhadap perpindahan panas yang terjadi serta performansi alat yang digunakan. Hal ini akan berujung pada penggunaan batubara yang lebih banyak serta adanya biaya pemeliharaan alat. Metode yang dilakukan adalah menganalisa karakteristik batubara melalui perhitungan indeks slagging dan fouling yang didapat dari analisis komposisi abu (SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, K2O, Na2O, TiO2, MnO2), ash fusion temperature, analisis proksimat (Kadar air, abu, zar terbang, dan karbon padat), analisis ultimat(C, H, S, N), dan penentuan nilai kalor batubara.Berdasarkan hasil analisis kualitas batubara yang terdiri dari lima sampel batubara dari kabupaten Tapin dan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dapat di simpulkan sampel 1 memiliki indeks slagging (Rs) 0,07 dan indeks fouling (Rf) 0,01. Sampel 2 memiliki indeks slagging (Rs) 0,08 dan indeks fouling (Rf) 0,3. Sampel 3 memiliki indeks slagging (Rs) 1274oC dan indeks fouling (Rf) 0,35. Sampel 4 memiliki indeks slagging (Rs) 0,08 dan indeks fouling (Rf) 0,32. Sampel 5 memiliki indeks slagging (Rs) 0,08 dan indeks fouling (Rf) 0,31. Dari data tersebut dapat menunjukan sampel 1, sampel 2, sampel 4, sampel 5 merupakan sampel dengan tingkat kecendrungan slagging rendah sedangakan sampel 3 sangat berpotensi slagging. Untuk kecendrungan fouling dimiliki oleh semua sampel dimana sampel 1 yang memiliki indeks fouling terendah. Berdasarkan analisis proksimat didapat bahwa sampel memiliki kadar air (13 – 17%) adb , kandungan abu (3 – 8%) adb , kandungan zat terbang (40- 42%) adb, karbon padat (36- 40%) adb, serta analisis ultimat : karbon (60 – 66%) db, nitrogen (0,8 – 1 %) db, hidrogen (4 – 5%) db, sulfur (0,1 -0,4 %) db. Selain itu dari hasil penentuan kalor batubara yaitu (6600 – 6800 cal/g) dalam basis dry ash free sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel 1,2,4,5 memiliki potensi yang cukup baik digunakan di PLTU dimana dengan kecendrungan terjadinya slagging dan fouling rendah sedangkan sampel 3 perlu adanya pertimbangan kembali menimbang cukup tinggginya potensi slagging dan fouling.Kata Kunci: Slagging, Fouling, Batubara, Abu