Universitas Islam Bandung Repository

Penentuan Laju Korosi dan Sisa Umur Pakai (Remaining Service Life/Rsl) pada Jalur Pipa Transportasi Crude Oil dari Spu-A Mundu ke Terminal Balongan di PT Pertamina Ep Asset 3 Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Teknik
dc.contributor
dc.creator Prayudha, Dony
dc.creator Moralista, Elfida
dc.creator Ashari, Yunus
dc.date 2018-08-08
dc.date.accessioned 2019-09-12T01:48:24Z
dc.date.available 2019-09-12T01:48:24Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/12346
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/22609
dc.description Abstract. PT Pertamina EP Jatibarang Field is an Exploration and Production unit. To meet the needs of crude oil production, PT Pertamina EP Jatibarang Field builds a new pipeline with metal material that will be used to drain crude oil from the SPU-A Mundu to Balongan Terminal. Corrosion is a process of decreasing the quality of metal material caused by chemical reactions between metal materials and other elements in the environment, therefore corrosion can only be controlled or slowed down by the corrosion rate. The title selection was based on the need for supervision of crude oil transportation pipes at PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field from SPU-A Mundu to Balongan Terminal. To calculate the corrosion rate and remaining service life the pipe data required for the pipe material, pipe life and the actual thickness of the pipe were measured using an Ultrasonic Thickness Gauge (GE Inspection Technologies DM5E Basic). The length of the inspected path is 19 km with 97 observation points carried out every 200 m. The pipe material used is API 5L Grade B 10 ", so that based on the International Standard of the American Society of Mechanical Engineering (ASME) data is obtained from the thickness value of pipe nominal that is equal to 11.13 mm. The type of corrosion found was uniform corrosion and pitting corrosion. Corrosion control applied is a coating, wrapping and cathodic protection (SACP) method. The factors that influence the occurrence of corrosion are external factors and internal factors. External factors are sunlight, ambient temperature above room temperature, acidic soil pH and low soil resistivity, underground water that has high chloride content. The internal factor consists of a high fluid temperature, the pH of an acidic fluid, the presence of sulfur and water in the fluid composition. The corrosion rate in the pipeline ranges from 0.09 - 0.54 mm / year which is included in the fair and excellent categories. With the critical zone located in underground pipelines and pipelines in coastal areas. Based on the corrosion rate, the remaining service life of the crude oil transportation pipe is obtained between 4.1 - 71.5 years.Keywords: Corrosion, Pipe Transportation, Corrosion Rate, Remaining Service Life. Abstrak. PT Pertamina EP Jatibarang Field merupakan unit Eksplorasi dan Produksi. Untuk memenuhi kebutuhan produksi minyak mentah PT Pertamina EP Jatibarang Field membangun pipa penyalur baru dengan material logam yang akan digunakan untuk mengalirkan crude oil dari Stasiun Pengumpul Utama (SPU-A) Mundu ke Terminal Balongan. Korosi merupakan suatu proses penurunan kualitas material logam yang disebabkan oleh reaksi kimia antara material logam dengan unsur-unsur lain yang terdapat di lingkungannya, oleh karena itu korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat laju korosinya. Pemilihan judul ini didasarkan pada perlunya pengawasan terhadap pipa transportasi crude oil di PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field dari SPU-A Mundu ke Terminal Balongan. Untuk menghitung laju korosi dan sisa umur pakai (Remaining Service Life / RSL) pipa diperlukan data material pipa yang digunakan, umur pakai pipa dan tebal aktual pipa yang diukur menggunakan Ultrasonic Thickness Gauge (GE Inspection Technologies DM5E Basic). Panjang jalur yang diinspeksi adalah 19 km dengan 97 titik pengamatan yang dilakukan setiap 200 m. Material pipa yang digunakan yaitu API 5L Grade B 10”, sehingga berdasarkan Standard International American Society of Mechanical Engineering (ASME) didapatkan data nilai tebal nominal pipa yaitu sebesar 11,13 mm. Jenis korosi yang ditemukan yaitu korosi merata dan korosi sumuran. Pengendalian korosi yang diaplikasikan adalah metode coating, wrapping dan proteksi katodik (SACP). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu sinar matahari, temperatur lingkungan yang berada di atas temperatur ruangan, pH tanah bersifat asam dan resistivitas tanah yang rendah, jenis air bawah tanah yang memiliki kandungan klorida tinggi. Faktor internal terdiri dari temperatur fluida yang tinggi, pH fluida yang bersifat asam, adanya sulfur dan air pada komposisi fluida. Laju korosi pada jalur pipa tersebut berkisar antara 0,09 – 0,54 mm/tahun yang termasuk ke dalam kategori fair dan excellent. Dengan zona kritis terletak pada jalur pipa bawah tanah dan jalur pipa pada daerah pesisir pantai. Berdasarkan laju korosinya, maka diperoleh sisa umur pakai pipa transportasi crude oil tersebut berkisar antara 4,1 – 71,5 tahun.Kata kunci : Korosi, Pipa Transportasi, Laju Korosi, Remaining Service Life.
dc.description PT Pertamina EP Jatibarang Field merupakan unit Eksplorasi dan Produksi. Untuk memenuhi kebutuhan produksi minyak mentah PT Pertamina EP Jatibarang Field membangun pipa penyalur baru dengan material logam yang akan digunakan untuk mengalirkan crude oil dari Stasiun Pengumpul Utama (SPU-A) Mundu ke Terminal Balongan. Korosi merupakan suatu proses penurunan kualitas material logam yang disebabkan oleh reaksi kimia antara material logam dengan unsur-unsur lain yang terdapat di lingkungannya, oleh karena itu korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat laju korosinya. Pemilihan judul ini didasarkan pada perlunya pengawasan terhadap pipa transportasi crude oil di PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field dari SPU-A Mundu ke Terminal Balongan.Untuk menghitung laju korosi dan sisa umur pakai (Remaining Service Life / RSL) pipa diperlukan data material pipa yang digunakan, umur pakai pipa dan tebal aktual pipa yang diukur menggunakan Ultrasonic Thickness Gauge (GE Inspection Technologies DM5E Basic). Panjang jalur yang diinspeksi adalah 19 km dengan 97 titik pengamatan yang dilakukan setiap 200 m. Material pipa yang digunakan yaitu API 5L Grade B 10”, sehingga berdasarkan Standard International American Society of Mechanical Engineering (ASME) didapatkan data nilai tebal nominal pipa yaitu sebesar 11,13 mm.Jenis korosi yang ditemukan yaitu korosi merata dan korosi sumuran. Pengendalian korosi yang diaplikasikan adalah metode coating, wrapping dan proteksi katodik (SACP). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu sinar matahari, temperatur lingkungan yang berada di atas temperatur ruangan, pH tanah bersifat asam dan resistivitas tanah yang rendah, jenis air bawah tanah yang memiliki kandungan klorida tinggi. Faktor internal terdiri dari temperatur fluida yang tinggi, pH fluida yang bersifat asam, adanya sulfur dan air pada komposisi fluida. Laju korosi pada jalur pipa tersebut berkisar antara 0,09 – 0,54 mm/tahun yang termasuk ke dalam kategori fair dan excellent. Dengan zona kritis terletak pada jalur pipa bawah tanah dan jalur pipa pada daerah pesisir pantai. Berdasarkan laju korosinya, maka diperoleh sisa umur pakai pipa transportasi crude oil tersebut berkisar antara 4,1 – 71,5 tahun.
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/12346/pdf
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/downloadSuppFile/12346/2677
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Teknik Pertambangan
dc.source Prosiding Teknik Pertambangan; Vol 4, No 2, Prosiding Teknik Pertambangan (Agustus, 2018); 511-520
dc.source Prosiding Teknik Pertambangan; Vol 4, No 2, Prosiding Teknik Pertambangan (Agustus, 2018); 511-520
dc.source 2460-6499
dc.subject Teknik Pertambangan
dc.subject Korosi, Pipa Transportasi, Laju Korosi, Remaining Service Life
dc.subject
dc.subject Korosi, Pipa Transportasi, Laju Korosi, Remaining Service Life
dc.title Penentuan Laju Korosi dan Sisa Umur Pakai (Remaining Service Life/Rsl) pada Jalur Pipa Transportasi Crude Oil dari Spu-A Mundu ke Terminal Balongan di PT Pertamina Ep Asset 3 Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat
dc.title Penentuan Laju Korosi dan Sisa Umur Pakai (Remaining Service Life / RSL) pada Jalur Pipa Transportasi Crude Oil dari SPU-A Mundu ke Terminal Balongan di PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kuantitatif
dc.type


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account