Description:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh thermal terhadap nilai koefisien permeabilitas batuan di lokasi penelitian underground coal gasification. Variabel pengujian untuk mendukung studi pengaruh thermal terhadap nilai koefisien permeabillitas batuan antara lain adalah litologi dan temperatur. Jenis litologinya terdiri dari batupasir, batulanau dan batulempung dengan temperatur (suhu) 100°- 600°C Penelitian ini dilakukan dengan memanaskan sampel pada suhu antara 100 - 600°C dalam waktu pemanasan selama empat jam. Kemudian didinginkan dan di uji falling head permeameter untuk mengetahui nilai koefisien permeabilitas berdasarkan variable litologi dan suhu. Untuk mengetahui hasil perubahan nilai koefisien permeabilitas, maka digunakan metode statistik untuk membantu menjelaskan perubahan nilai koefisien permeabilitas di lokasi penelitian.Berdasarkan hasil penelitian, nilai koefisien permeabilitas mengalami perubahan setelah di panaskan. Perubahan nilai koefisien permeabilitas mengalami penurunan pada semua batuan. Hal ini menunjukan proses pemanasan menjadikan batuan menjadi lebih kuat dan lebih sulit dilalui oleh fluida. Sedangkan peningkatan nilai koefisien permeabilitas terjadi pada batuan yang sudah mengalami retakan-retakan akibat proses pemanasan. Retakan-retakan terjadi pada pemanasan suhu 100°C untuk batulempung, 500°C untuk batulanau dan 600°C untuk batupasir. Hal ini sesuai dengan hasil uji statistik dimana berdasarkan nilai beda rata-rata dapat disimpulkan bahwa suhu mempengaruhi perubahan nilai koefisien permeabilitas.Pengaruh nilai koefisien permeabilitas secara signifikan terjadi pada jenis litologi batupasir dengan suhu pemanasan 100°C, dimana nilai koefisien permeabilitas sebelum dipanaskan sebesar 1.244E-02 cm/s dan setelah dipanaskan menjadi 2.377E-06 cm/s dengan perubahan nilai koefisien permeabilitas sebesar 99.98%. Perubahan nilai koefisien permeabilitas ini berdampak terhadap potensi debit intrusi air tanah yang akan masuk ke dalam rongga pembakaran UCG. Potensi debit intrusi air tanah pada terbesar LB -15 terjadi ketika pemanasan dilakukan pada suhu 600°C dengan waktu pemanasan empat jam yaitu sebesar 7.127E-02 m3/s dan potensi debit terkecil sebesar 4.127E-04 m3/s terjadi pada saat pemanasan suhu 300°C dengan waktu pemansan empat jam