Abstrak. Selama ini, penilaian prestasi kerja di Balai Litbang Struktur Jembatan masih bersifat subjektif. Hal ini terlihat dari kriteria penilaian yang masih kurang rinci, serta belum adanya tingkat prioritas dalam penilaian kinerja karyawan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembobotan kriteria penilaian kinerja karyawan untuk mengetahui komponen penilaian mana yang lebih penting atau sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mendapatkan bobot kriteria kompetensi melalui identifikasi indikator atau subkriteria penilaian kinerja karyawan berdasarkan kompetensi, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terhadap sistem penilaian kinerja karyawan yang lebih objektif di Balai Litbang Struktur Jembatan dengan metode Analytic Network Process (ANP) dan mendapatkan hasil penilaian kinerja karyawan dengan menggunakan Rating Scale.Dari hasil pembobotan dengan ANP, diperoleh bobot untuk 12 subkriteria kompetensi, yaitu: 1) Frekuensi/jumlah audit keahlian dalam satu periode (0,0112); 2) Bertindak sesuai kode etik dan prinsip moral yang tinggi (0,0379); 3) Keinginan untuk mencapai target perusahaan (0,1151); 4) Keinginan berusaha keras dalam bekerja (0,0389); 5) Kehadiran jam kerja (0,1049); 6) Kehadiran hari kerja (0,2091); 7) Ide atau saran yang membangun (0,0767); 8) Diskusi dan memutuskan masalah dalam bekerja (0,0924); 9) Sikap saling memiliki dalam kelompok (0,0347); 10) Memotivasi tim (0,0435); 11) Menjelaskan informasi yang relevan (0,1001); 12) Mengarahkan untuk menjalankan prosedur dan aturan (0,1356). Bedasarkan hasil pembobotan melalui metode Analytic Network Process dan skala penilaian melalui metode Rating Scale, maka diusulkan sistem penilaian kinerja karyawan yang lebih objektif di Balai Litbang Struktur Jembatan. Kata Kunci: Analytical Network Process, Kinerja Karyawan, Rating Scale