Description:
Seiring dengan persaingan dunia yang semakin ketat, dunia industri manufaktur mengharuskan sebuah perusahaan memiliki strategi agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Persaingan dapat terjadi diantara karyawan satu dengan karyawan lainnya untuk lebih unggul dalam bekerja di perusahaan yang tujuannya adalah untuk meningkatkan jabatan atau meningkatkan gaji karyawan. Dalam perusahaan perlu adanya keseimbangan antara prosedur perusahaan dengan penerapan Budaya Kerja 5R agar terwujud ruangan yang efektif dan efisien. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan penerapan Budaya 5R yang tidak dijalankan dengan baik di Departemen PRASKA (Prasarana Kereta Api). Adapun permasalahan yang ditemukan, diantaranya : penumpukkan mesin yang rusak di lantai produksi, sistem penyimpanan container yang tidak tertata rapi, kondisi lantai kotor dan berdebu, sistem pada proses produksi lebih lambat, dan aturan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) diabaikan. Dimana, permasalahan tersebut sangat berkaitan dengan penerapan Budaya Kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) di Departemen PRASKA. Adapun tools yang digunakan untuk memecahkan permasalahan ini, yaitu : menggunakan PDCA Cycle, yaitu : Plan (Rencana), Do (Lakukan), Check (Periksa), dan Act (Tindak). PDCA Cycle adalah suatu siklus yang biasa digunakan dalam Teori Kaizen untuk menyelesaikan permasalahan secara bertahap. Penyelesaian dilakukan secara bertahap agar setiap rencana-rencana yang dilakukan dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.