Universitas Islam Bandung Repository

Rancangan Perbaikan Kualitas Produk Pakaian Model Tunik Tipe TE I Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) (Studi Kasus : CV Nepsindo)

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor CV Nepsindo
dc.creator Purnama, Mia
dc.creator M., Dewi Shofi
dc.creator Renosori, Putri
dc.date 2017-01-26
dc.date.accessioned 2019-09-12T02:08:12Z
dc.date.available 2019-09-12T02:08:12Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/industri/article/view/6328
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/22852
dc.description Abstract. The state of an increasingly critical customers in terms of quality, the company jacked up for more hard work in the notice, to maintain and improve the quality of its products. CV. Nepsindo is a home industry companies engaged in garment industry. The number of production models pakain tunic type TE 1 from March-may 2016 1888 is as much clothing. Of the total production of the product, the failure rate model TE type 1 is a tunic of 3.82%. This exceeds the tolerance or the company targets set for the defective product that is 2%. To address the above problems required a proper method to be able to lower the level of disability product model type tunic TE 1 in the company. The methods used to address disability product that is by identifying the cause of disability mengguankan method of Fault Tree Analysis (FTA) and to the proposed improvements with the use of Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Based on the processing and analysis of the obtained data, the type of disabilities stain on clothes with the highest cause, namely the control of raw materials less maximum value of the RPN 96, type disability bolong on clothing, its highest cause is insufficient raw materials control with the value of the RPN 128, type disability side seam of clothes untidy, his highest causes less operator skilled and is operator of the slipshod with the value of the RPN 112, type disability skip overdeck, causes loose threads setting is the highest, with the value of the RPN 112, type disability seams folded, its highest causes less operator terampildan is operator with a value of slipshod RPN 112, type disability buttonhole not teranyam well, its highest cause is lack of knowledge of the use of a good machine with the value of the RPN 84.Abstrak. Keadaan pelanggan yang semakin kritis dalam hal kualitas, mendongkrak perusahaan untuk lebih kerja keras dalam memperhatikan, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya.CV. Nepsindo merupakan perusahaan home industry yang bergerak dibidang industri garmen. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis pakaian dengan berbagai model yaitu model gamis, tunik, dan kaos oblong (anak dan dewasa).Jumlah produksi pakain model tunik tipe TE 1 dari bulan Maret - Mei 2016 adalah sebanyak 1888 pakaian. Dari jumlah produksi tersebut, tingkat kegagalan produk model tunik tipe TE 1 adalah sebesar 3,2 %. Hal ini melebihi toleransi atau target yang ditetapkan perusahaan untuk produk cacat yaitu sebesar 2 %.Untuk mengatasi permasalahan diatas, diperlukan suatu metode yang tepat untuk dapat menurunkan tingkat kecacatan produk model tunik tipe TE 1 pada perusahaan ini. Metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kecacatan produk yaitu dengan mengidentifikasi penyebab kecacatan dengan mengguankan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan untuk usulan perbaikan dengan menggunakan Failure Mode and Effect  Analysis (FMEA). Berdasarkan pengolahan dan analisis data didapat jenis kecacatan terbesar adalah adalah jenis cacat noda pada pakaian, penyebab tertingginya adalah operator kurang memperhatikan kebersihan dengan nilai RPN 96, jenis cacat bolong / sobek pada pakaian, penyebab tertingginya adalah kontrol bahan baku kurang maksimal dengan nilai RPN 128, jenis cacat jahitan sisi pakaian tidak rapi, penyebab tertingginya adalah adanya beban mental kerja RPN 96, jenis cacat loncat overdeck, penyebab tertingginya adalah setting benang longgar, dengan nilai RPN 96, jenis cacat jahitan terlipat, penyebab tertingginya adalah operator kurang terampil dengan nilai RPN 96, jenis cacat lubang kancing tidak teranyam dengan baik, penyebab tertingginya adalah kurangnya pengetahuan penggunaan mesin yang baik dengan nilai RPN 96.
dc.description Keadaan pelanggan yang semakin kritis dalam hal kualitas, mendongkrak perusahaan untuk lebih kerja keras dalam memperhatikan, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya.CV. Nepsindo merupakan perusahaan home industry yang bergerak dibidang industri garmen. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis pakaian dengan berbagai model yaitu model gamis, tunik, dan kaos oblong (anak dan dewasa).Jumlah produksi pakain model tunik tipe TE 1 dari bulan Maret - Mei 2016 adalah sebanyak 1888 pakaian. Dari jumlah produksi tersebut, tingkat kegagalan produk model tunik tipe TE 1 adalah sebesar 3,2 %. Hal ini melebihi toleransi atau target yang ditetapkan perusahaan untuk produk cacat yaitu sebesar 2 %.Untuk mengatasi permasalahan diatas, diperlukan suatu metode yang tepat untuk dapat menurunkan tingkat kecacatan produk model tunik tipe TE 1 pada perusahaan ini. Metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kecacatan produk yaitu dengan mengidentifikasi penyebab kecacatan dengan mengguankan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan untuk usulan perbaikan dengan menggunakan Failure Mode and Effect  Analysis (FMEA). Berdasarkan pengolahan dan analisis data didapat jenis kecacatan terbesar adalah adalah jenis cacat noda pada pakaian, penyebab tertingginya adalah operator kurang memperhatikan kebersihan dengan nilai RPN 96, jenis cacat bolong / sobek pada pakaian, penyebab tertingginya adalah kontrol bahan baku kurang maksimal dengan nilai RPN 128, jenis cacat jahitan sisi pakaian tidak rapi, penyebab tertingginya adalah adanya beban mental kerja RPN 96, jenis cacat loncat overdeck, penyebab tertingginya adalah setting benang longgar, dengan nilai RPN 96, jenis cacat jahitan terlipat, penyebab tertingginya adalah operator kurang terampil dengan nilai RPN 96, jenis cacat lubang kancing tidak teranyam dengan baik, penyebab tertingginya adalah kurangnya pengetahuan penggunaan mesin yang baik dengan nilai RPN 96.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/industri/article/view/6328/pdf
dc.rights Copyright (c) 2017 Prosiding Teknik Industri
dc.source Prosiding Teknik Industri; Vol 3, No 1, Prosiding Teknik Industri (Febaruari, 2017); 131-138
dc.source Prosiding Teknik Industri; Vol 3, No 1, Prosiding Teknik Industri (Febaruari, 2017); 131-138
dc.source 2460-6502
dc.subject Industrial Engineering
dc.subject quality, clothes, defect
dc.subject Teknik / Teknik Industri
dc.subject kualitas produk, kepuasan konsumen, importance performance analysis (IPA), SOP (Standard Operating Procedure)
dc.title Rancangan Perbaikan Kualitas Produk Pakaian Model Tunik Tipe TE I Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) (Studi Kasus : CV Nepsindo)
dc.title Rancangan Perbaikan Kualitas Produk Pakaian Model Tunik Tipe TE I Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) (Studi Kasus : CV Nepsindo)
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Quantitative
dc.type Kuantitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account