Universitas Islam Bandung Repository

Usulan Perbaikan Pengendalian Kualitas Produk dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Primarindo Asia Infrastructure,Tbk.

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Fauziah, Anida Azhar
dc.creator Shofie, Dewi
dc.creator Selamat, Selamat
dc.date 2017-01-26
dc.date.accessioned 2019-09-12T02:08:16Z
dc.date.available 2019-09-12T02:08:16Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/industri/article/view/6332
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/22901
dc.description Abstract. PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk is a company engaged in the manufacturing industry that produces shoes that are labeled Tomkins. In producing the goods, the company always strives to provide the best for consumers, both in terms of quality and price. However, in reality the company faced with the problem of quality achievement. This is evident from the data defect production in 2015 had a defective product that exceeded company standards which have been set by the company which is 2%. Based on these problems, research conducted by using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) and by applying some tools of Statistical Quality Control (SQC) including control charts, Pareto diagrams and causal diagram. By processing the data, the type of defect that often arises is less glue. Causal diagram is used to analyze the causes of disability in shoes products were reviewed from the human factor, machines, methods, materials and the environment. FMEA method is used to analyze the potential and the causes of its failure, as well as reduce the chances of failure to provide corrective suggestions. The cause of defects that must be repaired is the cause that has a value of risk priority number (RPN), the largest in the FMEA. Based on the results of data processing, the greatest value of the RPN 245 contained on the type of glue to cause less defects is less. Thus, the proposal is to conduct oversight given to the operator on a scheduled basis at least 1 hour so that the operator more thorough, disciplined and cautious in giving glue.Abstrak. PT. Primarindo Asia Infrastructure,Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi sepatu yang diberi label Tomkins. Dalam memproduksi barangnya, PT. Primarindo Asia Infrastructure,Tbk selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumennya, baik dari segi kualitas maupun harga. Tetapi, pada kenyataannya PT. Primarindo Asia Infrastructure,Tbk dihadapkan pada permasalahan pencapaian kualitas. Hal ini terlihat dari data kecacatan produksi tahun 2015 memiliki produk cacat yang melebihi standar perusahaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 2%. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan dengan menerapkan beberapa alat dari Statistical Quality Control (SQC)diantaranya peta kendali, diagram paretodan diagram sebab akibat Peta kendali digunakan untuk mengetahui atau melihat apakah hasil produksi produk sepatu yang cacat tersebut dalam batas kendali atau tidak. Diagram pareto digunakan untuk melihat jenis cacat yang sering muncul, dan berdasarkan pengolahan data jenis cacat yang sering muncul adalah kurang lem. Sedangkan diagram sebab akibat digunakan untuk menganalisa penyebab-penyebab kecacatan pada produk sepatu yang ditinjau dari 5 faktor yaitu dari faktor manusia, mesin, metode, bahan baku dan lingkungan. Metode FMEA digunakan untuk  menganalisis potensi kegagalan suatu sistem dan penyebab kegagalannya, serta mengurangi peluang terjadinya kegagalan dengan memberikan usulan perbaikan. Penyebab jenis cacat yang harus segera dilakukan perbaikan adalah penyebab yang memiliki nilai risk priority number (RPN) terbesar pada FMEA. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka nilai RPN yang terbesar 245 yang terdapat pada jenis cacat kurang lem dan tidak pas tengah dengan penyebabnya masing-masing adalah kurang kontrol dan salah peletakan menjahit. Sehingga, usulan yang diberikan untuk masing-masing adalah lebih sering memberikan pengawasan agar operator lebih teliti, disiplin dan hati-hati dalam melakukan ppemberian lem dan melakukan pengawasan dan pelatihan mengenai prosedur peletakan komponen-komponen upper yang sesuai dengan standar.
dc.description PT. Primarindo Asia Infrastructure,Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi sepatu yang diberi label Tomkins. Dalam memproduksi barangnya, PT. Primarindo Asia Infrastructure,Tbk selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumennya, baik dari segi kualitas maupun harga. Tetapi, pada kenyataannya PT. Primarindo Asia Infrastructure,Tbk dihadapkan pada permasalahan pencapaian kualitas. Hal ini terlihat dari data kecacatan produksi tahun 2015 memiliki produk cacat yang melebihi standar perusahaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 2%. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan dengan menerapkan beberapa alat dari Statistical Quality Control (SQC)diantaranya peta kendali, diagram paretodan diagram sebab akibat Peta kendali digunakan untuk mengetahui atau melihat apakah hasil produksi produk sepatu yang cacat tersebut dalam batas kendali atau tidak. Diagram pareto digunakan untuk melihat jenis cacat yang sering muncul, dan berdasarkan pengolahan data jenis cacat yang sering muncul adalah kurang lem. Sedangkan diagram sebab akibat digunakan untuk menganalisa penyebab-penyebab kecacatan pada produk sepatu yang ditinjau dari 5 faktor yaitu dari faktor manusia, mesin, metode, bahan baku dan lingkungan. Metode FMEA digunakan untuk  menganalisis potensi kegagalan suatu sistem dan penyebab kegagalannya, serta mengurangi peluang terjadinya kegagalan dengan memberikan usulan perbaikan. Penyebab jenis cacat yang harus segera dilakukan perbaikan adalah penyebab yang memiliki nilai risk priority number (RPN) terbesar pada FMEA. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka nilai RPN yang terbesar 245 yang terdapat pada jenis cacat kurang lem dan tidak pas tengah dengan penyebabnya masing-masing adalah kurang kontrol dan salah peletakan menjahit. Sehingga, usulan yang diberikan untuk masing-masing adalah lebih sering memberikan pengawasan agar operator lebih teliti, disiplin dan hati-hati dalam melakukan ppemberian lem dan melakukan pengawasan dan pelatihan mengenai prosedur peletakan komponen-komponen upper yang sesuai dengan standar.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/industri/article/view/6332/pdf
dc.rights Copyright (c) 2017 Prosiding Teknik Industri
dc.source Prosiding Teknik Industri; Vol 3, No 1, Prosiding Teknik Industri (Febaruari, 2017); 139-147
dc.source Prosiding Teknik Industri; Vol 3, No 1, Prosiding Teknik Industri (Febaruari, 2017); 139-147
dc.source 2460-6502
dc.subject Industrial Engineering
dc.subject Quality Control, Failure Mode and Effect analysis (FMEA)
dc.subject Teknik Industri
dc.subject Pengendalian Kualitas, Failure Mode and Effect analysis (FMEA)
dc.title Usulan Perbaikan Pengendalian Kualitas Produk dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Primarindo Asia Infrastructure,Tbk.
dc.title Usulan Perbaikan Pengendalian Kualitas Produk dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Primarindo Asia Infrastructure,Tbk.
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Quantitative
dc.type Kuantitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account