Description:
Abstract. The protocolary activity aims to create a harmonious relationship between the institution and both the internal and external public. It includes ceremonies, visits and receptions or banquets conducted by Protocol Sub Division. The decreasing amount of protocol every year causes Protocol Sub Division’s performance to decrease as well, thus it became a challenge for the Sub Division who acts as direct executor in every activity. This thesis aims to know Bandung Government’s protocolary activity acts in maintaining its image. Descriptive study with SWOT analysis theory is used as the method in this research. The process of collecting data is done by using interview technique, observation and literature study. The authors chose informants using purposive sampling technique.The results showed that Bandung Government’s protocolary activities are affected by four factors, which are strengths, weaknesses, opportunities and threats. Strengths include the role of protocol, evaluation and culture within the organization. Weaknesses include lack of skill or capability of officers in leading ceremony and communication, limited facilities and infrastructure and not enough human resource. Opportunities cover relations between stakeholders, officer’s credibility and discipline. Threats cover educational standards and people’s perception.Keywords : Protocol,SWOT analysis, Bandung City Government Abstrak. Kegiatan keprotokoleran adalah kegiatan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara lembaga dengan publik internal maupun eksternal, yang mencakup kegiatan upacara, kunjungan, dan penyelenggaraan resepsi atau jamuan yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Protokol. Dengan menurunnya jumlah protokol setiap tahunnya membuat Sub bagian protokoler tidak maksimal dalam melaksanakan tugasnya, hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk Sub Bagian Protokol yang menjadi eksekutor langsung dalam setiap kegiatan. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kegiatan keprotokoleran Pemerintah Kota bandung sebagai upaya menjaga citra lembaga Pemerintah Kota Bandung. Penelilitian ini menggunakan metode studi deskriptif dengan menggunakan teori penelitian analisis SWOT. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi pustaka. Penulis memilih informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan keprotokoleran pemerintah Kota Bandung dipengaruhi oleh empat unsur yaitu strengths, weaknesses, opportunities, and threats. Strength meliputi peranan protokol, evaluasi, dan budaya organisasi. Weaknesses meliputi kurangnya keterampilan atau kemampuan petugas dalam memandu acara dan komunikasi, terbatasnya sarana dan prasarana, dan kurangnya sumber daya manusia. Opportunities meliputi hubungan dengan stakeholders, kredibilitas petugas, budaya disiplin. Threats meliputi standar pendidikan dan persepsi masyarakat.Kata Kunci: Protokoler, Analisis S.W.O.T, Pemerintah Kota Bandung