| dc.description |
Abstract. PT. Dirgantara Indonesia is a state-owned company engaged in aerospace that produces military and non-military aircraft. PT. Dirgantara (IPTN) had experienced an economic crisis in 1998 which caused more than 6,000 employees to be laid off in 2004. Then in 2007 PT DI was declared bankrupt by the commercial court. But PT. Dirgantara Indonesia continues to strive to rise and improve its corporate image in the eyes of the public. Through the 2017/2018 period program, the N219 aircraft program PT. Dirgantara Indonesia strives to change perceptions that develop in the community. For this reason, the role of public relations is needed to improve the image of PT. Indonesian Aerospace through the N219 program is a public relations strategy of PT. Indonesian Aerospace in the 2017/2018 period in improving the company's post-crisis image. The purpose of this study was to determine the beginning of the crisis, the strategy carried out by public relations PT. Indonesian Aerospace, evaluation conducted by public relations PT. Dirgantara Indonesia, and to find out the results of the public relations strategy of PT. Dirgantara for the 2017/2018 period to improve the company's post-crisis image. The theoretical basis used in this study is crisis management theory and public relations theory. The research method used is qualitative through a case study (single case) approach. This approach aims to examine as much data as possible about the subject under study, namely the public relations strategy of PT. Indonesian Aerospace in the 2017.2018 period in improving the company's post-crisis image. The results of this study are the beginning of the crisis of PT. Dirgantara Indonesia in 1998, then the company gave an APS ruling (at its own request) in 2002, in 2003 there were mass layoffs, then bankruptcy cases in 2007. Strategies used by PR PT. Dirgantara Indonesia is a customer trust strategy, a 4-step strategy of preventions, preparations, actions and recovery, a media relations strategy, and a N219 program strategy. Then the evaluation obtained from the public relations strategy is to study the crises that occur, anticipate the crisis that will occur, the need for closeness to the media, the emergence of public opinion, and the better image.Keywords: PR Strategy, PT. Dirgantara Indonesia, Citra, Crisis. Abstrak. PT. Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dibidang kedirgantaraan yang memproduksi pesawat militer maupun non militer. PT. Dirgantara (IPTN) sempat mengalami krisis ekonomi pada tahun 1998 yang menyebabkan 6000 lebih karyawan di PHK pada tahun 2004. Lalu pada tahun 2007 PT DI sempat dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga. Namun PT. Dirgantara Indonesia terus berusaha untuk bangkit dan memperbaiki citra perusahaan nya dimata masyarakat. Melalui program periode 2017/2018 yaitu program pesawat N219 PT. Dirgantara Indonesia berusaha untuk merubah persepsi yang berkembang di masyarakat. Untuk itu diperlukan peran humas untuk memperbaiki citra PT. Dirgantara Indonesia melalui program N219 yaitu sebuah strategi humas PT. Dirgantara Indoenesia pada periode 2017/2018 dalam memperbaiki citra pasca krisis perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui awal mula terjadinya krisis, strategi yang dilakukan oleh humas PT. Dirgantara Indonesia, evaluasi yang dilakukan oleh humas PT. Dirgantara Indonesia, dan untuk mengetahui hasil strategi humas PT. Dirgantara periode 2017/2018 dalam memperbaiki citra pasca krisis perusahaan. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori manajemen krisis dan teori kehumasan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui pendekatan studi kasus (kasus tunggal). Pendekatan ini bertujuan untuk menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti yaitu strategi humas PT. Dirgantara Indonesia pada periode 2017.2018 dalam memperbaiki citra pasca krisis perusahaan. Hasil penelitian ini adalah awal mula terjadinya krisis PT. Dirgantara Indonesia pada tahun 1998, lalu perusahaan memberikan putusan APS (atas permintaan sendiri) tahun 2002, tahun 2003 terjadinya PHK massal, lalu kasus pailit tahun 2007. Strategi yang digunakan humas PT. Dirgantara Indonesia yaitu strategi kepercayaan customer, strategi 4 tahapan preventions, preparations, actions and recovery, strategi media relations,dan strategi program N219. Lalu evaluasi yang didapatkan dari strategi humas yaitu mempelajari krisis-krisis yang terjadi, antisipasi krisis yang akan terjadi, perlu adanya kedekatan dengan media, munculnya opini publik, dan citra semakin baik.Kata Kunci: Strategi Humas, PT. Dirgantara Indonesia, Citra, Krisis. |
|