Abstract. This research is about communication on Information, Social, Cultureal Affairs (Pensosbud) of KBRI Kuala Lumpur Malaysia on improving bilateral cooperation between Indonesia and Malaysia in the field of culture. The method used in this research is qualitative method with case study approach.. The purpose of this research is 2 to know the external communications of PenSosBud on improving bilateral cooperation between Indonesia-Malaysia and to know Pensosbud choosing cultural field as an important part in bilateral cooperation between Indonesia and Malaysia. Key informant in this research is the Minister Counsellor of Pensosbud and the diplomat of Atdikbud in Kuala Lumpur. The results of research that can be used to conduct interviews with the Function Pensosbud must make communication not only done by way of G-to-G but also on people-to-people, should be more extra focus in internal and external communication. The researcher examines how the Pensosbud function engages in external communication by negotiating, lobbying, joint projects in the field of culture and conducting events to the Malaysian government, in order to enhance bilateral cooperation between Indonesia and Malaysia in the field of culture in addition to the many conflicts and negative issues that occur between the two countries. KBRI Kuala Lumpur seeks to create a cooperation umbrella of two countries in the form of Memorandum of Understanding (MoU), in the field of education, etc. KBRI Kuala Lumpur approaches various forms of communication to the Government and citizens of Malaysia and Indonesian citizens in order to promote bilateral relations and cooperation in various fields, whether officially or unofficially.Keywords : Communications, International Communication, Bilateral Cooperation, Cultural, Indonesia-MalaysiaAbstrak. Penelitian ini mengenai komunikasi pada Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (PenSosBud) KBRI Kuala Lumpur Malaysia dalam kerjasama Bilateral antara Indonesia dengan Malaysia di bidang kebudayaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tujuan penelitian ini ada 2 yaitu untuk mengetahui komunikasi eksternal Fungsi PenSosBud dalam meningkatkan kerjasama bilateral Indonesia-Malaysia dan untuk mengetahui Fungsi Pensosbud memilih bidang kebudayaan sebagai bagian penting dalam kerjasama bilateral Indonesia-Malaysia. Key informant pada penelitian ini adalah Minister Counsellor PenSosBud dan diplomat Atdikbud KBRI Kuala Lumpur. Hasil penelitian yang peneliti dapat berdasarkan tahap wawancara disimpulkan bahwa Fungsi Pensosbud harus melakukan komunikasi yang tidak hanya dilakukan dengan cara G-to-G namun juga pada people-to-people, harus lebih extra focus lagi dalam menjalan komunikasi internal dan eksternal. Peneliti meneliti bagaimana Fungsi PenSosBud melakukan komunikasi eksternal dengan cara negosiasi, lobbying, joint project di bidang kebudayaan dan melakukan event-event kepada pemerintahan Malaysia, agar mampu meningkatkan kerjasama bilateral antara Indonesia-Malaysia di bidang kebudayaan disamping banyaknya konflik dan isu-isu negatif yang terjadi diantara kedua negara tersebut. KBRI Kuala Lumpur pun berusaha untuk membuat payung kerjasama dua negara dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU), dalam bidang pendidikan, dll. KBRI Kuala Lumpur melakukan pendekatan dalam berbagai bentuk komunikasi pula kepada Pemerintah dan warga Malaysia serta WNI guna mengupayakan peningkatan hubungan dan kerjasama bilateral dalam berbagai bidang, baik secara resmi maupun tidak resmi.Kata Kunci : Komunikasi, Komunikasi Internasional, Kerjasama Bilateral, Kebudayaan, Indonesia-Malaysia
Penelitian ini mengenai komunikasi pada Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (PenSosBud) KBRI Kuala Lumpur Malaysia dalam kerjasama Bilateral antara Indonesia dengan Malaysia di bidang kebudayaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tujuan penelitian ini ada 2 yaitu untuk mengetahui komunikasi eksternal Fungsi PenSosBud dalam meningkatkan kerjasama bilateral Indonesia-Malaysia dan untuk mengetahui Fungsi Pensosbud memilih bidang kebudayaan sebagai bagian penting dalam kerjasama bilateral Indonesia-Malaysia. Key informant pada penelitian ini adalah Minister Counsellor PenSosBud dan diplomat Atdikbud KBRI Kuala Lumpur. Hasil penelitian yang peneliti dapat berdasarkan tahap wawancara disimpulkan bahwa Fungsi Pensosbud harus melakukan komunikasi yang tidak hanya dilakukan dengan cara G-to-G namun juga pada people-to-people, harus lebih extra focus lagi dalam menjalan komunikasi internal dan eksternal. Peneliti meneliti bagaimana Fungsi PenSosBud melakukan komunikasi eksternal dengan cara negosiasi, lobbying, joint project di bidang kebudayaan dan melakukan event-event kepada pemerintahan Malaysia, agar mampu meningkatkan kerjasama bilateral antara Indonesia-Malaysia di bidang kebudayaan disamping banyaknya konflik dan isu-isu negatif yang terjadi diantara kedua negara tersebut. KBRI Kuala Lumpur pun berusaha untuk membuat payung kerjasama dua negara dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU), dalam bidang pendidikan, dll. KBRI Kuala Lumpur melakukan pendekatan dalam berbagai bentuk komunikasi pula kepada Pemerintah dan warga Malaysia serta WNI guna mengupayakan peningkatan hubungan dan kerjasama bilateral dalam berbagai bidang, baik secara resmi maupun tidak resmi.