Essentially, money is a tool of legitimate counting and exchange. But over the time money is not only the case, where money has become the level of social inequality in society. Circulation of money that is too long in the community sometimes make money more easily known and happen counterfeiting rupiah. Therefore, on December 19, 2016, Bank Indonesia officially released new money in the name of money NKRI Year 2016 Emissions. But the new money expenditure raises various assumptions in the community until the news about new money that is considered untrue. The issue of the existence of the sickle hammer logo in new money could become controversy, not only that the selection of heroes in the new money is considered not in accordance with the Unitary Republic of Indonesia (NKRI). The design and color of the NKRI money is considered to resemble the foreign currency, until the issue that the printing of new money is not paid by PERURI as the only state-owned enterprise in Indonesia that does the printing of rupiah money.Based on the background of the problems, this research title "Bank Indonesia Public Relation Strategy in Socializing New Money NKRI Year 2016 Emissions". The aim is to find out how the strategy conducted by the public relations of Bank Indonesia in disseminating the new money. Because the role of a publicist in this case is needed, and researchers want to know more deeply what is done by the PR of Bank Indonesia West Java in doing these activities.So this research uses qualitative research method and case study approach. The researcher also focuses on knowing how the socialization done by the public relations of Bank Indonesia, the reason of public relations of Bank Indonesia to educate the public, and how the public relations of Bank Indonesia handle the crisis of the issues. So this research uses public relations operational model from Cultip, Center and Broom to support the research. From the results of this study Bank Indonesia KpW West Java to socialize to all levels of society in West Java. Socialization is done by going directly to institutions or agencies to the public in general, by using mobile cash cars to exchange new rupiah, and using print media, mass media and electronic to disseminate the socialization. As for the things done not only exchanged the new money but also the delivery of material about new money to the explanation of issues in the new money.
Pada hakekatnya uang adalah sebagai alat satuan hitung dan penukaran yang sah. Tapi seiring berjalannya waktu uang saat ini tidak hanya menjadi hal tersebut, dimana uang sudah menjadi tingkat kesenjangan sosial di masyarakat. Peredaran uang yang terlalu lama di masyarakat terkadang membuat uang semakin mudah dikenal dan terjadi pemalsuan uang rupiah. Oleh karena itu pada tanggal 19 Desember 2016, Bank Indonesia resmi mengeluarkan uang baru yang di beri nama uang NKRI Tahun Emisi 2016. Namun pengeluaran uang baru tersebut menimbulkan berbagai asumsi di masyarakat sampai pemberitaan mengenai uang baru yang di anggap tidak benar. Isu mengenai adanya logo palu arit dalam uang baru sempat menjadi kontroversi, tak hanya itu pemilihan pahlawan-pahlawan dalam uang baru dinilai tidak sesuai dengan NKRI. Desain dan warna uang NKRI dinilai menyerupai mata uang asing, sampai isu bahwa pencetakan uang baru tidak dilaukan oleh PERURI sebagai badan usaha milik negara satu-satunya di Indonesia yang melakukan pencetakan uang rupiah. Berdasarkan latar belakang dari permasalahan di atas, maka penelitian ini mengambil judul “Startegi Humas Bank Indonesia dalam Sosialisasi Uang Baru NKRI Tahun Emisi 2016”. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana startegi yang dilakukan oleh humas Bank Indonesia dalam melakukan sosialisasi uang baru tersebut. Karena peran seorang humas dalam hal ini sangat dibutuhkan, dan peneliti ingin lebih mengetahui lebih dalam apa saja yang dilakukan oleh humas Bank Indonesia Jawa Barat dalam melakukan kegiatan tersebut. Sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus. Peneliti juga memfokuskan untuk mengetahui bagaimana sosialisasi yang dilakukan oleh humas Bank Indonesia, alasan humas Bank Indonesia melakukan edukasi kepada masyarakat, dan bagaimana humas Bank Indonesia menangani krisis isu yang ada. Sehingga penelitian ini menggunakan model operasional public relations dari Cultip, Center dan Broom untuk menunjang penelitiannya. Dari hasil penelitian tersebut Bank Indonesia KpW Jawa Barat melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat di Jawa Barat. Sosialisasi yang dilakukan dengan mendatangi langsung lembaga atau instansi sampai masyarkat secara umum, dengan menggunakan mobil kas keliling untuk menukarkan uang rupiah baru, dan menggunkan media cetak, media massa dan elektronik untuk penyebar luasan sosialisasi tersebut. Adapun hal yang dilakukan tidak hanya menukarkan uang baru saja tetapi juga penyampaian materi mengenai uang baru sampai penjelasan mengenai isu-isu dalam uang baru.