Universitas Islam Bandung Repository

Foto Teror Bom Sarinah dengan Kajian Semiotika

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Pratomo, Bagus Agung
dc.creator Gani, Rita
dc.date 2017-01-26
dc.date.accessioned 2019-09-12T03:00:34Z
dc.date.available 2019-09-12T03:00:34Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/6211
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/23315
dc.description Profesi seorang jurnalis foto, selalu dituntut untuk mengabadikan sebuah peristiwa penting melalui sebuah foto dan dijadikannya sebagai berita yang  bermanfaat bagi publik. Dalam prosesnya jurnalis foto harus dapat mendapatkan karya foto yang bagus, meskipun mengancam keselamatan. Foto teror Bom Sarinah menjadi bukti, meskipun dalam keadan cemas dan panik karena pelaku bisa saja menembak siapapun yang berada di tempat kejadian. Seorang jurnalis Tempo Aditia Noviansyah, dapat mengabadikan momen tersebut secara jelas dan foto yang dihasilkan dengan karakter objek yang begitu kuat.Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis terhadap berita foto yang diterbitkan oleh Majalah Tempo Edisi 18-24 Januari 2016. Peneliti akan menganalisa pesan pada foto jurnalistik di Majalah Tempo agar dapat diketahui pemaknaannya, sehingga sampai sejauh mana pengaruh ideologi sebuah media terhadap karya fotografi yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan semiotika Roland Barthes untuk dapat menganalisis tanda-tanda sebagai pesan pembangkit makna dalam tiga foto teror bom Sarinah, melalui makna denotasi, konotasi dan mitos. Sedangkan pendekatan kualitatif mencari tahu arti tambahan yang tidak diukur secara matematis. Maka analisis semiotika dengan pendekatan kualitatif ini peneliti gunakan untuk meneliti bagaimana makna foto teror bom pada majalah Tempo.  The Profession of journalist photos, always required to capture an important event through a photograph and whom he turned as news of public benefit. In the process of photo journalists should be able to get a good photo paper, though it threatens safety. Photos of terror Bom Sarinah evidence, atlthough in their anxiety and panic because the perpetrators could have been shooting anyone who was at the scene. A journalist of Tempo Aditia Noviansyah, can capture the moment clearly and the resulting photos with characters objects that are so powerful. In this study researchers did an analysis of news photos published by Tempo Magazine issue 18-24 Januari 2016. Researchers will analyze the message on photo journalism in Tempo magazine in order to ne irs meaningness, so to the extent of the influence of media on an ideology of photograpic work produced. This research uses semiotics Roland Barthes to be abel to analyze the signs as messages of generating meaning in three photos of terror bomb Sarinah, via the meaning denoted, connotation and myth. While the qualitative approach to find out additional meaning not measured mathematically. Then the analysis of the qualitative approach with the semiotics of these researchers use to research how meaning photo of terror boms in Tempo magazine.
dc.description Profesi seorang jurnalis foto, selalu dituntut untuk mengabadikan sebuah peristiwa penting melalui sebuah foto dan dijadikannya sebagai berita yang  bermanfaat bagi publik. Dalam prosesnya jurnalis foto harus dapat mendapatkan karya foto yang bagus, meskipun mengancam keselamatan. Foto teror Bom Sarinah menjadi bukti, meskipun dalam keadan cemas dan panik karena pelaku bisa saja menembak siapapun yang berada di tempat kejadian. Seorang jurnalis Tempo Aditia Noviansyah, dapat mengabadikan momen tersebut secara jelas dan foto yang dihasilkan dengan karakter objek yang begitu kuat.Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis terhadap berita foto yang diterbitkan oleh Majalah Tempo Edisi 18-24 Januari 2016. Peneliti akan menganalisa pesan pada foto jurnalistik di Majalah Tempo agar dapat diketahui pemaknaannya, sehingga sampai sejauh mana pengaruh ideologi sebuah media terhadap karya fotografi yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan semiotika Roland Barthes untuk dapat menganalisis tanda-tanda sebagai pesan pembangkit makna dalam tiga foto teror bom Sarinah, melalui makna denotasi, konotasi dan mitos. Sedangkan pendekatan kualitatif mencari tahu arti tambahan yang tidak diukur secara matematis. Maka analisis semiotika dengan pendekatan kualitatif ini peneliti gunakan untuk meneliti bagaimana makna foto teror bom pada majalah Tempo. 
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Prosiding Jurnalistik
dc.publisher Prosiding Jurnalistik
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/6211/pdf
dc.rights Copyright (c) 2017 Prosiding Jurnalistik
dc.source Prosiding Jurnalistik; Vol 3, No 1, Prosiding Jurnalistik (Februari, 2017); 86-90
dc.source Prosiding Jurnalistik; Vol 3, No 1, Prosiding Jurnalistik (Februari, 2017); 86-90
dc.source 2460-6529
dc.subject Journalisme
dc.subject Photojournalists, Terror bombs, Tempo Magazine, Semiotics
dc.subject Ilmu Jurnalistik
dc.subject Jurnalis Foto, Teror Bom, Majalah Tempo, Semiotika.
dc.title Foto Teror Bom Sarinah dengan Kajian Semiotika
dc.title Foto Teror Bom Sarinah dengan Kajian Semiotika
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Qualitative
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Jurnalistik [280]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Komunikasi konsentrasi Jurnalistik

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account