Universitas Islam Bandung Repository

Representasi Waria dalam Foto Jurnalistik

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Sari, Ria Rizki Nirmala
dc.creator Kusumalestari, Ratri Rizki
dc.date 2017-01-26
dc.date.accessioned 2019-09-12T03:00:39Z
dc.date.available 2019-09-12T03:00:39Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/6188
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/23387
dc.description Sosok waria bukan merupakan sesuatu hal yang baru dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Kehadirannya kerap dianggap sebagai hiburan atau malah menjadi ancaman. Karena seorang pria memutuskan untuk memilih hidup selayaknya wanita, waria di Indonesia seringkali menerima kekerasan dan kehilangan hak hidup layak sebab keputusannya tersebut yang dianggap melanggar norma agama dan sosial serta pengasingan karena dunia waria rentan terjangkit penyakit HIV dan AIDS. Media pun seringkali membingkai waria sebagai penyakit masyarakat. Fulvio Bugani, fotografer lepas asal Italia menghabiskan waktu 3 minggu untuk tinggal di pesantren waria, Yogyakarta untuk mengabadikan kehidupan sehari-hari seorang waria muslim, Shinta Ratri dalam kumpulan foto esai yang terpampang dalam media online TIME.com. Sebuah foto dapat mengabadikan momen atau kejadian yang tertangkap oleh fotografer dan kumpulan foto esai mampu menceritakan baik itu peristiwa ataupun kehidupan seseorang secara detail. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan makna denotasi, konotasi serta mitos waria. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian ini menunjukkan makna denotasi dan konotasi yang berbeda, selanjutnya terdapat dua jenis mitos yang ditemukan dalam penelitian ini. Yang pertama adalah mitos yang memperkuat mitos waria yang sudah ada di masyarakat, bahwa waria di Indonesia memiliki lapangan kerja yang terbatas. Kedua, mitos yang berlawanan dengan mitos waria yang ada di masyakarakat bahwa ternyata waria dapat hidup damai dengan masyarakat non-waria dan dapat beribadah dengan tenang serta leluasa. The figure of the transgender is not something new in the life of society in Indonesia. They presence is often thought of as entertainment or even being a threat. Because a man decide to choose his life to be a woman, transgender in Indonesia often accept violence and loss of right to worthy life because the decision does violate the religious and social norms. And then, they had to accept exile from society because transgender world easily affected by HIV and AIDS. Even mass media was often framing the figure of transgender as social ills. Fulvio Bugani, an Italian freelance photographer spent three weeks for living in Transgender Boarding School, Yogyakarta for capture daily life of muslim transgender, Shinta Ratri in his photo essays collection that appeared in online media TIME.com. A photograph can capture the moment or incident that was caught by photographers and photo essay able to recount events or a person’s life in detail. The purpose of this research is to find the meaning of denotation, connotation and myth in photo essay. Therefore researchers used qualitative research methods and semiotic approach of Roland Barthes. This research has shown the meaning of denotation and connotation are different, then there are two types of myths that are found in this research. The first is the myth that reinforces existing myths in society. Second, the myth that opposite to transgender myth in a society that it was transgender can live peacefully with non-transgender society and they can serve quietly and free. 
dc.description Sosok waria bukan merupakan sesuatu hal yang baru dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Kehadirannya kerap dianggap sebagai hiburan atau malah menjadi ancaman. Karena seorang pria memutuskan untuk memilih hidup selayaknya wanita, waria di Indonesia seringkali menerima kekerasan dan kehilangan hak hidup layak sebab keputusannya tersebut yang dianggap melanggar norma agama dan sosial serta pengasingan karena dunia waria rentan terjangkit penyakit HIV dan AIDS. Media pun seringkali membingkai waria sebagai penyakit masyarakat. Fulvio Bugani, fotografer lepas asal Italia menghabiskan waktu 3 minggu untuk tinggal di pesantren waria, Yogyakarta untuk mengabadikan kehidupan sehari-hari seorang waria muslim, Shinta Ratri dalam kumpulan foto esai yang terpampang dalam media online TIME.com. Sebuah foto dapat mengabadikan momen atau kejadian yang tertangkap oleh fotografer dan kumpulan foto esai mampu menceritakan baik itu peristiwa ataupun kehidupan seseorang secara detail. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan makna denotasi, konotasi serta mitos waria. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian ini menunjukkan makna denotasi dan konotasi yang berbeda, selanjutnya terdapat dua jenis mitos yang ditemukan dalam penelitian ini. Yang pertama adalah mitos yang memperkuat mitos waria yang sudah ada di masyarakat, bahwa waria di Indonesia memiliki lapangan kerja yang terbatas. Kedua, mitos yang berlawanan dengan mitos waria yang ada di masyakarakat bahwa ternyata waria dapat hidup damai dengan masyarakat non-waria dan dapat beribadah dengan tenang serta leluasa. 
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Prosiding Jurnalistik
dc.publisher Prosiding Jurnalistik
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/6188/pdf
dc.rights Copyright (c) 2017 Prosiding Jurnalistik
dc.source Prosiding Jurnalistik; Vol 3, No 1, Prosiding Jurnalistik (Februari, 2017); 63-68
dc.source Prosiding Jurnalistik; Vol 3, No 1, Prosiding Jurnalistik (Februari, 2017); 63-68
dc.source 2460-6529
dc.subject Journalisme
dc.subject Transgender, Photo Essay, Semiotics of Roland Barthes
dc.subject Ilmu Komunikasi; Jurnalistik
dc.subject Waria, Foto Esai, Semiotika Roland Barthes
dc.title Representasi Waria dalam Foto Jurnalistik
dc.title Representasi Waria dalam Foto Jurnalistik
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type
dc.type Metode Penelitian Kualitatif; Pendeketan Semiotika Roland Barthes


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Jurnalistik [280]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Komunikasi konsentrasi Jurnalistik

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account