Ranup Lampuan is a new dance of Acehnese. Originally, this dance was created to welcome guests of the Government of Nanggroe Aceh Darussalam. Today, the dance has been a part of the people of Aceh. This study examined the message in the dance Ranup Lampuan based on the aspects of event communication, paralinguistic, and communication patterns. The data collection techniques include observation and interviews. Based on the events of communication, paralinguistic aspects, and communication patterns of Ranup Lampuan dance, the message in this dance includes congratulation to guests. Guests will be treated well if the guests had good intentions to the people of Aceh.
Ranup Lampuan merupakan sebuah tarian kreasi baru yang mentradisi di masyarakat Aceh. Awalnya tarian ini diciptakan untuk penyambutan tamu dikalangan pemerintahan di provinsi Nanggro Aceh Darussalam. Namun pada masa sekarang ini telah menjadi bagian dari masyarakat Aceh baik didalam maupun luar pemerintahan. Skripsi ini meneliti tentang pesan yang disampaikan dalam tari Ranup Lampuan dengan melihat dari aspek peristiwa komunikasi, aspek paralinguistik dan pola komunikasi dalam tarian ini. Skripsi ini meneliti tentang pesan yang disampaikan dalam tari Ranup Lampuan dengan melihat dari aspek peristiwa komunikasi, aspek paralinguistik dan pola komunikasi dalam tarian ini. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu dengan observasi dan wawancara mendalam dengan narasumber. Simpulan, berdasarkan melihat hasil dari peristiwa komunikasi, aspek paralinguistic dan pola komunikasi dalam tari Ranup Lampuan, pesan yang disampaikan dalam tarian ini berupa ucapan selamat dating kepada tamu. Tamu akan diperlakukan dengan sebaik-baiknya selama tamu tersebut memiliki niat yang baik kepada masyarakat Aceh.