Universitas Islam Bandung Repository

Proses Negosiasi Kerjasama Merchant pada Bank Woori Saudara

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Ilmu Komunikasi
dc.creator Maghfirani, Rosi
dc.creator Triwardhani, Ike Junita
dc.date 2018-08-09
dc.date.accessioned 2019-09-12T05:43:07Z
dc.date.available 2019-09-12T05:43:07Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/12543
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/24295
dc.description negotiation of merchant cooperation conducted by the bank with other parties. Negotiation is a process, a method of reaching agreement on a matter being discussed or debated. Bank Woori Saudara is one of the banks that still negotiate manually, doing all phase of negotiation form start to endorsement without using merchant vendor services. The purpose of this is to find out the reasons why Bank Woori Saudara choose to cooperate with CGV Blitz, to know the consideration of negotiation stages used by Bank Woori Saudara in cooperation with CGV Blitz, and to know the barries experienced by Bank Woori Saudara’s negosiator in doing the cooperation with CGV Blitz. The method used in this research is qualitative with case study approach and to collect data using interview, observation, literature study, and documentation. From the research that has been done, it is found that the reason why Bank Woori Saudara cooperates with CGV Blitz is to increase the use of BWS debit card as well as to change the corporate image of a bank specifically for workers and pensioners. In the process of negotiation there are five stages of negotiation, namely (a) Preparatory stage, (b) Phase During Negotiation, (c) Phase Before Agreement, (d) Stage of the Agreement and (e) Review Stage. Each negotiation has negotiating barriers that can arise from both internal and external companies. Negotiations between Bank Woori Saudara and CGV Blitz also encountered these obstacles. The internal barriers that arise are the slow pace of MoU making by the legal division of Bank Woori Saudara and less effective communications. While external obstacles that arise are negotator attitude that is less good at the beginning of negotiations, slow response of CGV Blitz and communication less clear.Keywords: Negotiation, Obstacls, Merchant Cooperation Abstrak. Penggunaan kartu debit suatu bank di sebuah tempat perbelanjaan, hotel ataupun tempat makan merupakan hasil negosiasi kerjasama merchant yang dilakukan oleh pihak bank dengan pihak lain. Negosiasi adalah suatu proses, sebuah metode untuk mencapai kesepakatan mengenai suatu masalah yang sedang didiskusikan atau diperdebatkan. Bank Woori Saudara merupakan salah satu bank yang masih melakukan proses negosiasi secara manual, melakukan semua tahapan negosiasi dari awal sampai pengesahan tanpa menggunakan jasa vendor merchant. Tujuan penelitian yang dilakukan penulis yaitu untuk mengetahui alasan Bank Woori Saudara memilih untuk bekerjasama dengan CGV Blitz, untuk mengetahui bahan pertimbangan Bank Woori Saudara dalam memilih pihak lain untuk melakukan kerjasama merchant, untuk mengetahui tahapan negosiasi yang digunakan Bank Woori Saudara dalam melakukan kerjasama dengan CGV Blitz, dan untuk mengetahui hambatan yang dialami negosiator Bank Woori Saudara dalam melakukan kerjama dengan CGV Blitz. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan untuk mengumpulkan data menggunakan wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Dari penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa alasan Bank Woori Saudara melakukan kerjasama dengan CGV Blitz adalah untuk meningkatkan penggunaan kartu debit BWS serta merubah citra perusahaan dari bank yang khusus untuk pekerja dan pensiunan. Di dalam proses negosiasi ini terdapat lima tahapan negosiasi, yaitu (a) Tahap persiapan, (b) Tahap Saat Negosiasi, (c) Fase Sebelum Kesepakatan, (d) Tahap Kesepakatan dan (e) Tahap Peninjauan. Setiap negosiasi mempunyai hambatan negosiasi yang dapat muncul dari internal maupun eksternal perusahaan. Negosiasi antara Bank Woori Saudara dan CGV Blitz juga mengalami hambatan tersebut. Hambatan internal yang muncul berupa lambatnya pembuatan MoU yang dibuat oleh divisi legal Bank Woori Saudara dan komunikasi yang kurang efektif. Sedangkan hambatan eksternal yang muncul adalah sikap negosiator yang kurang baik di awal negosiasi, lambatnya respon dari CGV Blitz dan komunikasi yang kurang jelas.Kata Kunci: Negosiasi, Hambatan, Kerjasama Merchant
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Prosiding Manajemen Komunikasi
dc.publisher Prosiding Manajemen Komunikasi
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/12543/pdf
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Manajemen Komunikasi
dc.source Prosiding Manajemen Komunikasi; Vol 4, No 2, Prosiding Manajemen Komunikasi (Agustus, 2018); 654-660
dc.source Prosiding Manajemen Komunikasi; Vol 4, No 2, Prosiding Manajemen Komunikasi (Agustus, 2018); 654-660
dc.source 2460-6537
dc.subject Manajemen Komunikasi
dc.subject Negosiasi, Hambatan, Kerjasama Merchant
dc.title Proses Negosiasi Kerjasama Merchant pada Bank Woori Saudara
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Manajemen Komunikasi [680]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Komunikasi Konsentrasi Manajemen Komunikasi

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account