The thalassemia patient especially in Indonesia increasing every year. A lack of socialization and lack of people who know thalasemia disease even most of patient need our help. One of several thalassemia campaigns that concerns the author is a campaign from Young On Top Campus Ambassador (YOT CA) which named Love Donation 2017, the researcher raised the issue with the tittle is The Communication Strategy Love Donation 2017 campaign by Young On Top Campus Ambassador. The purpose of this research is to see how the communications strategy on thalassemia campaign by YOT CA. To discuss it, the author used qualitative research with the case study. The subject of this research are Syifa Mutiara as the chairman, Maria Elvani as program director and Desi Lestari as publication coordinator and documentation coordinator.From this research, the author get the result that the packaging of program campaign is consists of the online and ofline accordance with the target campaign. Media elections that be done by YOT CA include social media which are instagram, twitter, facebook, youtube filled with interisting content such as make twibbon and make theme Love donation song. The reasons for adopting social media influencer because they have credibility and value as communicator campaign who send the message to the target easily.
Angka penderita thalasemia khususnya di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Kurangnya sosialisasi dan minimnya pengetahuan masyarakat yang paham penyakit thalasemia padahal kebanyakan penderitanya membutuhkan banyak bantuan baik moril ataupun materil. Satu dari beberapa kampanye thalasemia yang menarik perhatian penulis yaitu kampanye yang dilakukan oleh Young On Top Campus Ambassador (YOT CA) yang bernama kampanye Love Donation 2017, maka peneliti mengangkat permasalahan yang berjudul Strategi Komunikasi Kampanye Love Donation 2017 oleh Young On Top Campus Ambassador. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi kampanye mengenai thalasemia oleh YOT CA. Sebagai pisau bedah, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian yaitu Syifa Mutiara Putri sebagai ketua, Maria Elvani sebagai program director dan Desi Lestari sebagai Koor divisi publikasi dan dokumentasi kampanye Love Donation 2017. Dari penelitian yang dilakukan, peneliti memperoleh hasil bahwa pengemasan program kampanye yang dilakukan YOT CA terdiri dari program online dan ofline yang disesuaikan dengan target sasaran, pemilihan media yang dilakukan YOT CA meliputi media sosial yaitu instagram, twitter, facebook, youtube,yang diisi dengan konten-konten yang menarik seperti membuat twibbon dan lagu theme love donation. Alasan menggunakan social media influencer karena mempunyai kredibiltas dan nilai lebih sebagai komunikator kampanye yang lebih mudah dalam menyampaikan pesan yang didengar oleh sasaran kampanye.