Universitas Islam Bandung Repository

Komunikasi dalam Upacara Siraman Adat Sunda

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Ilmu Komunikasi
dc.contributor
dc.creator Indriyani, Selvi Nur
dc.creator Chaerowati, Dede Lilis
dc.date 2018-08-09
dc.date.accessioned 2019-09-12T05:43:14Z
dc.date.available 2019-09-12T05:43:14Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/12957
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/24395
dc.description Abstract. This article is about communication in the Sunda traditional bathing ceremony organized to find out the communicative situation in the Sunda traditional ceremony, then to find out the communicative events in the Sundanese traditional ceremony, and to find out communicative acts in the Sundanese traditional ceremony. The concept used is Ethnographic Communication with reference to the principle of symbolic interaction. The method used in this study is a qualitative method with an ethnographic study approach to communication through the technique of in-depth interviews, participant observation and documents relevant to research. The subjects of this study were: event guides, makeup artists and bride candidates. Based on the results of the study found communication in Sundanese traditional ceremonies including: (1) communicative situations in the siraman ceremony which is held in the morning, has an atmosphere of emotion, sadness and happiness, where there are several decorations for each procession. (2) communicative events in the siraman ceremony are housed in the house of the bride, as for the family, close relatives and invited guests present, the purpose of the siraman ceremony is to purify the bride before entering a new life, as for the sequence of actions performed at the ceremony This splash includes the procession of ngacagkeun aisan, ngaras and ngebakan. Forms of verbal messages and non-verbal messages are conveyed in each procession, and the contents of the messages from each procession are Ngacagkeun aisan, interpreted as the transfer of parental responsibility to prospective husbands; Ngaras, interpreted as a sign of children's service to parents; Ngebakan, is meant to purify the prospective bride to be ready to enter a new life. (3) communicative actions in the ceremony All actions are carried out by the bride, Mother and Father Candidates based on the direction of the event guide.Keywords: Ethnography of Communication, Sundanese Culture, Sundanese Traditional Ceremony  Abstrak. Artikel ini mengenai komunikasi dalam upacara siraman adat Sunda ini disusun untuk mengetahui situasi komunikatif dalam upacara siraman adat Sunda, lalu untuk mengetahui peristiwa komunikatif dalam upacara siraman adat Sunda, dan untuk mengetahui tindak komunikatif dalam upacara siraman adat Sunda. Konsep yang digunakan adalah Etnografi Komunikasi dengan mengacu pada prinsip interaksi simbolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi etnografi komunikasi melalui Teknik wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumen yang relevan dengan penelitian. Subjek dari penelitian ini adalah: Pemandu acara, Penata Rias dan Calon Pengantin Wanita. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan komunikasi dalam upacara siraman adat Sunda diantaranya: (1)situasi komunikatif dalam upacara siraman yang dilaksanakan pada pagi hari, memiliki suasana yang haru, sedih dan bahagia, dimana tempat tiap prosesi terdapat beberapa dekorasi. (2) peristiwa komunikatif dalam upacara siraman ialah bertempat di rumah calon pengantin wanita, adapun keluarga, kerabat dekat dan tamu undangan yang hadir, tujuan dari upacara siraman ini bermakna untuk mensucikan diri calon pengantin sebelum memasuki kehidupan baru, adapun urutan tindakan yang dilaksanakan pada upacara siraman ini meliputi prosesi ngacagkeun aisan, ngaras dan ngebakan. Bentuk pesan verbal dan pesan non verbal disampaikan dalam tiap prosesi, dan isi pesan dari tiap prosesi ialah Ngacagkeun aisan, dimaknai sebagai peralihan tanggung jawab orang tua kepada calon suami; Ngaras, dimaknai sebagai tanda bakti anak terhadap orang tua; Ngebakan, dimaknai mensucikan diri calon pengantin agar siap memasuki kehidupan baru. (3) tindak komunikatif dalam upacara Seluruh tindakan dilakukan oleh Calon pengantin wanita, Ibu dan Bapa yang berdasarkan pada arahan pemandu acara.Kata Kunci : Etnografi Komunikasi, Budaya Sunda, Upacara Siraman Adat Sunda 
dc.description Abstrak. Artikel ini mengenai komunikasi dalam upacara siraman adat Sunda ini disusun untuk mengetahui situasi komunikatif dalam upacara siraman adat Sunda, lalu untuk mengetahui peristiwa komunikatif dalam upacara siraman adat Sunda, dan untuk mengetahui tindak komunikatif dalam upacara siraman adat Sunda. Konsep yang digunakan adalah Etnografi Komunikasi dengan mengacu pada prinsip interaksi simbolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi etnografi komunikasi melalui Teknik wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumen yang relevan dengan penelitian. Subjek dari penelitian ini adalah: Pemandu acara, Penata Rias dan Calon Pengantin Wanita. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan komunikasi dalam upacara siraman adat Sunda diantaranya: (1)situasi komunikatif dalam upacara siraman yang dilaksanakan pada pagi hari, memiliki suasana yang haru, sedih dan bahagia, dimana tempat tiap prosesi terdapat beberapa dekorasi. (2) peristiwa komunikatif dalam upacara siraman ialah bertempat di rumah calon pengantin wanita, adapun keluarga, kerabat dekat dan tamu undangan yang hadir, tujuan dari upacara siraman ini bermakna untuk mensucikan diri calon pengantin sebelum memasuki kehidupan baru, adapun urutan tindakan yang dilaksanakan pada upacara siraman ini meliputi prosesi ngacagkeun aisan, ngaras dan ngebakan. Bentuk pesan verbal dan pesan non verbal disampaikan dalam tiap prosesi, dan isi pesan dari tiap prosesi ialah Ngacagkeun aisan, dimaknai sebagai peralihan tanggung jawab orang tua kepada calon suami; Ngaras, dimaknai sebagai tanda bakti anak terhadap orang tua; Ngebakan, dimaknai mensucikan diri calon pengantin agar siap memasuki kehidupan baru. (3) tindak komunikatif dalam upacara Seluruh tindakan dilakukan oleh Calon pengantin wanita, Ibu dan Bapa yang berdasarkan pada arahan pemandu acara.
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Prosiding Manajemen Komunikasi
dc.publisher Prosiding Manajemen Komunikasi
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/12957/pdf
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Manajemen Komunikasi
dc.source Prosiding Manajemen Komunikasi; Vol 4, No 2, Prosiding Manajemen Komunikasi (Agustus, 2018); 863-869
dc.source Prosiding Manajemen Komunikasi; Vol 4, No 2, Prosiding Manajemen Komunikasi (Agustus, 2018); 863-869
dc.source 2460-6537
dc.subject Manajemen Komunikasi
dc.subject Etnografi Komunikasi, Budaya Sunda, Upacara Siraman Adat
dc.subject
dc.subject Etnografi Komunikasi, Budaya Sunda, Upacara Siraman Adat Sunda
dc.title Komunikasi dalam Upacara Siraman Adat Sunda
dc.title KOMUNIKASI DALAM UPACARA SIRAMAN ADAT SUNDA
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif
dc.type Kualitatif, Etnografi Komunikasi


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Manajemen Komunikasi [680]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Komunikasi Konsentrasi Manajemen Komunikasi

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account