Description:
Perkembangan lembaga keuangan di Indonesia saat ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan dan perekonomian yang berkembang semakin pesat. Lembaga keuangan tersebut mempunyai kedudukan penting dalam membantu menyokong seluruh lapisan masyarakat. Berdirinya lembaga keuangan syariah merupakan jawaban atas kebutuhan kalangan umat Muslim dengan penggunaan prinsip-prinsip syariah yang diterapkan dalam lembaga keuangan tersebut. BMT Babussalam merupakan salah satu lembaga keuangan mikro syariah yang didirikan oleh Yayasan Babussalam. BMT ini umumnya didirikan dengan tujuan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar karena membutuhkan pemodalan berskala kecil yang sulit untuk disentuh oleh lembaga keuangan resmi. Selain untuk masyarakat sekitar, BMT Babussalam juga diperuntukan bagi seluruh siswa yang bersekolah di Sekolah Plus Babussalam. Namun demikian, sistem informasi akuntansi yang sedang berjalan pada saat ini memiliki kendala-kendala yang membuat kegiatan operasional BMT Babussalam berjalan tidak efektif dan efisien. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi yang diterapkan BMT Babussalam pada saat ini dan untuk merancang model Sistem Informasi Akuntansi yang sesuai untuk diterapkan di BMT Babussalam. Metode pengembangan sistem yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metodologi FAST (Framework for the Application of System Technique) dan mengikuti tahapan system development, serta menggunakan teknik pengumpulan data JAD (Joint Application Development), dengan tambahan alat-alat dan teknik untuk memudahkan analis dalam melaksanakan pengembangan sistem, sehingga mendapatkan hasil akhir sistem yang strukturnya didefinisikan dengan jelas dan baik. Hasil dari perancangan yang dilakukan analis adalah sebuah rancangan sistem informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh BMT Babussalam dalam keseluruhan aktivitasnya. Sistem informasi akuntansi yang sedang diterapkan saat ini memiliki kendala-kendala yang dihadapi, Salah satu kendala yang harus dihadapi karena lemahnya struktur pengendalian internal adalah tidak jelasnya pembagian tugas yang harus dikerjakan oleh setiap orang. Selain itu, pencatatan transaksi yang dilakukan secara manual dapat membuat informasi yang dihasilkan kurang optimal. Adapun kelebihan sistem yang dirancangkan adalah adanya struktur organisasi yang jelas, dokumen-dokumen yang disesuaikan dengan kebutuhan, serta dibuatnya konsep database yang membantu seluruh kegiatan BMT Babussalam dan menghasilkan output yang dibutuhkan.