Abstract:
Komodifikasi bagi Mosco digambarkan sebagai transformasi nilai guna menjadi
nilai tukar, dimana hal yang pada dasarnya tidak bernilai jual ditransformasikan
menjadi suatu komoditas yang bisa dijual. Dalam hal ini, kemiskinan yang sering
kita saksikan disekitar dijadikan produk media, dan menjadi tontonan populer
yang berhasil menarik perhatian, penonton ataupun pengiklan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses komodifikasi kemiskinan yang
terjadi dalam acara “Orang Pinggiran”. Dengan model analisis John Fiske,
penelitian berfokus pada tiga level, yaitu level realitas, representasi dan ideologi.
Dalam level realitas, tanda-tanda kemiskinan ditampilkan jelas dalam acara ini,
diantaranya pakaian tokoh utama yang terlihat lusuh, ekspresi kesedihan,rumah
yang sudah tak layak dll. Dalam level representasi, teknik-teknik editing mampu
membuat tayangan ini menjadi lebih dramatis dan mengharukan. Pada level
ideologi, terlihat jelas bahwa ideologi kapitalis sangat erat hubungannya dengan
acara ini. Kemiskinan dilihat sebagai komoditas yang bernilai tinggi. Karakteristik
khalayak penonton yang cenderung menerima apa adanya tanpa melihat apa yang
terjadi di belakang teks, dimanfaatkan oleh para kapitalis dengan merancang suatu
produk yang berpotensi meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan modal
sekecil-kecilnya.