dc.contributor |
|
|
dc.contributor |
|
|
dc.creator |
Supeno, Wijayanto Ramadhan |
|
dc.creator |
Sebayang, Asnita Frida |
|
dc.creator |
Haryatiningsih, Ria |
|
dc.date |
2016-08-11 |
|
dc.date.accessioned |
2019-09-12T07:50:14Z |
|
dc.date.available |
2019-09-12T07:50:14Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/5011 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/24971 |
|
dc.description |
Abstract: Food Truck is a uniquely modifies-truck carrying food equipped with cooking tools and other facilities to enable merchants to sell products directly. Food Truck has certain eminences of high mobility to perform proactive services to go straight to its customers and open to broader market share. It needs relatively lower capital investment compared to a restaurant or café. Nevertheless, behind those eminences lie several obstacles. Since it is a new kind of business, food Truck merchants has no clear business plan for the next few years. Based on that phenomenon, obstacles found in this research compiled as follow: (1) How is the canvas business model on creative industry of Food Truck in Bandung? (2) How is the development strategy of Food Truck industry executed in Bandung?. Approachment used in this research is mix method aprroachment. It is a method of combining qualitative and quantitative approachments. Quantitative approachment is data collecting and measuring in numbers and qualitative approachment is factual narrative situational description. Population choosed for this research is BDG Food Truck community. Sample collecting technic used is Proposional Stratified Sampling and resulted in research sample of 28 Food Trucks. Data collecting technic used in this research is quesioner, interviews, observation, and documented study. Data analysis technic used is BMC business model analysis technic and Likert Scale. Result of this research are: description of canvas business model on food truck industry in Bandung with 9 identified-elements of customers, value propisition, channel, customer relationship, cas flow, primary resources, primary activities, primary partnership and cost structure. SWOT result analysis are optimizing technology to improve adding value of the product, broadening market, using community to obtain strategic and comfortable selling place, creating product quality standard to keep the competitiveness, creating product innovation by making qality product.Abstrak: usaha Food Truck ini karena memiliki beberapa keunggulan seperti memiliki konsep menjemput bola sehingga memiliki mobilitas yang tinggi dan dapat memiliki pangsa pasar yang lebih luas. Modal awal yang relative rendah dibandingkan dengan membuat rumah makan atau café. Akan tetapi dibalik keunggulan tersebut masih banyak ditemukan berbagai permasalahan. Oleh karenanya food truck terbilang baru, sehingga para pelaku food Truck masih belum memiliki rencana usaha yg jelas beberapa tahun kedepan, selain itu faktor lainnya berupa sulitnya mencari lahan untuk berjualan, banyaknya pungutan liar dan lain-lain. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan yang sangat baik dalam pengembangan industri Food Truck di kota Bandung agar tidak terjadi masalah-masalah yang akan menghambat pertumbuhan pada industri kuliner Food Truck ini. Maka diperlukan strategi bisnis yang dilihat dari aspek komponen-komponen dan bisnis model yang ada. Karena cara pengembangan yang lebih pesat itu dengan menggunakan bisnis model. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menggunakan konsep bisnis model kanvas (business model canvas) yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, bisnis model kanvas ini merupakan bisnis model yang memiliki kosep bisnis yang sangat sederhana yang ditampilkan dalam bentuk lembar kanvas yang berisi 9 kotak Hasil dari bisnis model kanvas tersebut menjadi alat bantu dalam merumuskan strategi pengembangan dengan menggunakan matrik SWOT dalam menganalisi factor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta factor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang digunakan untuk peningkatan dan pengembangan industri kuliner Food Truck di kota Bandung, dan diharapkan samakin tumbuh demi mewujudkan tujuan terbangunnya industri yang tangguh dan berdaya saing yang digagas oleh Kementrian Perindustrian dalam kontribusi pembangunan nasional. |
|
dc.description |
usaha Food Truck ini karena memiliki beberapa keunggulan seperti memiliki konsep menjemput bola sehingga memiliki mobilitas yang tinggi dan dapat memiliki pangsa pasar yang lebih luas. Modal awal yang relative rendah dibandingkan dengan membuat rumah makan atau café. Akan tetapi dibalik keunggulan tersebut masih banyak ditemukan berbagai permasalahan. Oleh karenanya food truck terbilang baru, sehingga para pelaku food Truck masih belum memiliki rencana usaha yg jelas beberapa tahun kedepan, selain itu faktor lainnya berupa sulitnya mencari lahan untuk berjualan, banyaknya pungutan liar dan lain-lain. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan yang sangat baik dalam pengembangan industri Food Truck di kota Bandung agar tidak terjadi masalah-masalah yang akan menghambat pertumbuhan pada industri kuliner Food Truck ini. Maka diperlukan strategi bisnis yang dilihat dari aspek komponen-komponen dan bisnis model yang ada. Karena cara pengembangan yang lebih pesat itu dengan menggunakan bisnis model. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menggunakan konsep bisnis model kanvas (business model canvas) yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, bisnis model kanvas ini merupakan bisnis model yang memiliki kosep bisnis yang sangat sederhana yang ditampilkan dalam bentuk lembar kanvas yang berisi 9 kotak Hasil dari bisnis model kanvas tersebut menjadi alat bantu dalam merumuskan strategi pengembangan dengan menggunakan matrik SWOT dalam menganalisi factor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta factor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang digunakan untuk peningkatan dan pengembangan industri kuliner Food Truck di kota Bandung, dan diharapkan samakin tumbuh demi mewujudkan tujuan terbangunnya industri yang tangguh dan berdaya saing yang digagas oleh Kementrian Perindustrian dalam kontribusi pembangunan nasional. |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
ind |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/5011/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2016 Prosiding Ilmu Ekonomi |
|
dc.source |
Prosiding Ilmu Ekonomi; Vol 2, No 2, Prosiding Ilmu Ekonomi (Agustus, 2016); 180-184 |
|
dc.source |
Prosiding Ilmu Ekonomi; Vol 2, No 2, Prosiding Ilmu Ekonomi (Agustus, 2016); 180-184 |
|
dc.source |
2460-6553 |
|
dc.subject |
Proceedings of Economic |
|
dc.subject |
Food Truck, Canvas Business Model, SWOT Analysis. |
|
dc.subject |
Ilmu Ekonomi |
|
dc.subject |
Food Truck, Model Bisnis Kanvas |
|
dc.title |
Strategi Pengembangan Industri Kreatif Food Truck di Kota Bandung |
|
dc.title |
Strategi Pengembangan Industri Kreatif Food Truck di Kota Bandung |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
Qualitative |
|
dc.type |
Kuantitatif |
|