Abstract. Financial distress is a situation where the company experienced financial difficulties or inability to pay interest exspense to be borne by the company. The purpose of this study was to determine the effect of the characteristics of the audit committee which is a measure of the audit committee, the independence of the audit committee, the audit committee meeting frequency, and the competence of the audit committee to financial distress. Based on this phenomenon, the problem in this research is whether there are significant characteristics of audit committee financial distress either partially or simultaneously ?. The method used is purposive sampling in which the population sampled in this study is 17 companies and chemical industry base period 2013-2015. The analytical method used is multiple linear regression. Based on these observations partial variable size of the audit committee and the variable frequency of audit committee meetings did not influence positively and significantly related to financial distress, while the independence of the audit committee and the competence of the audit committee significantly influence financial distress, while together (simultaneously) the fourth variable characteristics of the audit committee significantly influence financial distress.Abstrak. Financial distress merupakan keadaan dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau ketidakmampuan dalam membayarkan beban bunga yang menjadi tanggungan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari karakteristik komite audit yaitu ukuran komite audit, independensi komite audit, frekuensi pertemuan komite audit, dan kompetensi komite audit terhadap financial distress. Berdasarkan fenomena tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh karakteristik komite audit terhadap financial distress baik secara parsial maupun simultan?. Metode yang digunakan adalah purposive sampling yang mana populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 17 perusahaan sektor industri dasar dan kimia periode 2013-2015. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengamatan ini secara parsial variabel ukuran komite audit dan variabel frekuensi pertemuan komite audit tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap financial distress sedangkan independesi komite audit dan kompetensi komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress, sedangkan secara bersama-sama (simultan) keempat variabel karakteristik komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress.
Financial distress merupakan keadaan dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau ketidakmampuan dalam membayarkan beban bunga yang menjadi tanggungan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari karakteristik komite audit yaitu ukuran komite audit, independensi komite audit, frekuensi pertemuan komite audit, dan kompetensi komite audit terhadap financial distress. Berdasarkan fenomena tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh karakteristik komite audit terhadap financial distress baik secara parsial maupun simultan?. Metode yang digunakan adalah purposive sampling yang mana populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 17 perusahaan sektor industri dasar dan kimia periode 2013-2015. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengamatan ini secara parsial variabel ukuran komite audit dan variabel frekuensi pertemuan komite audit tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap financial distress sedangkan independesi komite audit dan kompetensi komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress, sedangkan secara bersama-sama (simultan) keempat variabel karakteristik komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress.