Abstract. The purpose of this research is to get the minimum cost from t-shirt production process by Holmes Production Bandung company with aggregate planning strategy using Chase Strategy method, Level Workforce Inventory method and Level Workforce Overtime method. The type of this research is descriptive quantitative and case study method. Data collection techniques in this research by interviewing to be able to know that the data from company, and make observations to know the production process company. The calculation results shows strategy using Chase Strategy method resulted in cost of Rp. 11.103.300.000, level Workforce Inventory method generates a fee of Rp. 11,261,392,000, and level Workforce Overtime method with total cost of Rp. 9,730,078,000. Level Workforce Overtime is more efficient by 10% difference compared to the strategy used by companies that cost Rp. 10,845,556,000.Keywords : Aggregate Planning, Production Planning, Convection Holmes Production Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan biaya minimum dari proses produksi kaos yang dilakukan oleh perusahaan Holmes Production Bandung dengan strategi perencanaan agregat menggunakan metode Chase Strategy, Level Workforce Inventory dan Level Workforce Overtime. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan metode yang digunakan yaitu metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penilitian ini dengan cara wawancara untuk dapat mengetahui data-data dari perusahaan, dan observasi untuk mengetahui proses produksi perusahaan. Hasil perhitungan yang didapat menunjukan bahwa, strategi menggunakan metode Chase Strategy menghasilkan biaya sebesar Rp. 11.103.300.000, Level Workforce Inventory menghasilkan biaya sebesar Rp. 11.261.392.000, dan Level Workforce Overtime dengan total biaya sebesar Rp. 9.730.078.000. Level Workforce Overtime lebih efisien dengan selisih 10% dibandingkan dengan strategi yang digunakan oleh perusahaan yang mengeluarkan biaya sebesar Rp. 10.845.556.000.Kata Kunci : Perencanaan Agregat, Perencanaan Produksi, Konveksi Holmes Production
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan biaya minimum dari proses produksi kaos yang dilakukan oleh perusahaan Holmes Production Bandung dengan strategi perencanaan agregat menggunakan metode Chase Strategy, Level Workforce Inventory dan Level Workforce Overtime. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan metode yang digunakan yaitu metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penilitian ini dengan cara wawancara untuk dapat mengetahui data-data dari perusahaan, dan observasi untuk mengetahui proses produksi perusahaan. Hasil perhitungan yang didapat menunjukan bahwa, strategi menggunakan metode Chase Strategy menghasilkan biaya sebesar Rp. 11.103.300.000, Level Workforce Inventory menghasilkan biaya sebesar Rp. 11.261.392.000, dan Level Workforce Overtime dengan total biaya sebesar Rp. 9.730.078.000. Level Workforce Overtime lebih efisien dengan selisih 10% dibandingkan dengan strategi yang digunakan oleh perusahaan yang mengeluarkan biaya sebesar Rp. 10.845.556.000.Kata Kunci : Perencanaan Agregat, Perencanaan Produksi, Konveksi HolmesProduction