Abstract: Metacognition is a generic cognition, and the various factors that protect someone from emotional and psychological disorders. The ability to solve a problem is not only influenced by cognition but also influenced by other factors such as metacognition, attitude and emotional intelligence. The purpose of this study is to determine whether there is a relationship between the intensity of reciting the Qur'an with metacognitive ability at Students of Medical Faculty, Bandung Islamic University in 2016. The study was performed by observational analytic with cross sectional study design by using Metacognitive Quesionnaire-30 (MCQ-30) conducted through a survey of 66 students of Bachelor Medicine Program at Medical Faculty, Bandung Islamic University. The result shows 21 students (31,8%) with poor intensity of reciting the Qur'an have low metacognitive ability, 16 students (24,2%) with poor intensity of reciting the Qur'an have high metacognitive ability, 21 students (31.9%) with high intensity of reciting the Qur'an have high metacognitive ability and 8 students (12,1%) with poor intensity of reciting the Qur'an have lower metacognitive ability. Statistical test results using the pearson correlation test at 95% confidence level showed that statistically there is a significant relationship between the intensity of reciting the Qur'an with metacognitive ability at Students of Bachelor Medicine Program of Medical Faculty, Bandung Islamic University with p-value = 0.008 (p-value ≤0,05). Intensity of reciting the Qur'an affect metacognitive ability with power of association is medium (r = 0,33), where more frequent of recitation, shown to increase the metacognitive ability.Abstrak: Metakognisi adalah suatu kognisi generik dan berbagai faktor yang dimiliki seseorang untuk menjaga diri dari kelainan emosi dan psikologis. Kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu masalah bukan hanya dipengaruhi oleh kognisinya saja namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti metakognisinya, attitude dan kecerdasan emosional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara intensitas membaca Al-Qur’an dengan kemampuan metakognitif pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, dengan desain cross sectional study dengan menggunakan bahan penelitian berupa kuesioner yaitu Metacognitive Quesionnaire-30 (MCQ-30. Sampel dari penelitian ini adalah Mahasiswa Program Pendidikan Sarjana Kedokteran (PPSK) FK Unisba yang aktif dan terpilih melalui pemilihan dengan metode Systematic Random Sampling. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 66 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan mahasiswa dengan intensitas membaca Al-Qur’an rendah yang memiliki kemampuan metakognitif rendah sebanyak 21 orang (31,9%), mahasiswa dengan intensitas membaca Al-Qur’an rendah dengan kemampuan metakognitif tinggi sebanyak 16 orang (24,2%). Mahasiswa dengan intensitas membaca Al-Qur’an tinggi dengan kemampuan metakognitif tinggi sebanyak 21 orang (31,8%) dan mahasiswa dengan intensitas membaca Al-Qur’an tinggi yang memiliki kemampuan metakognitif rendah sebanyak 8 orang (12,1%). Sedangkan, Hasil uji statistik menggunakan pearson correlation test pada derajat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan bermakna antara intensitas membaca Al-Qur’an dengan kemampuan metakognitif pada Mahasiswa PPSK FK Unisba dengan nilai p = 0,008 (nilai p≤0,05). Interaksi dengan Al-Qur’an yang tinggi akan mempengaruhi pola berpikir seseorang menjadi lebih positif. Intensitas dalam membaca Al-Qur’an mempengaruhi kemampuan metakognitif seseorang.
Metakognisi adalah suatu kognisi generik dan berbagai faktor yang dimiliki seseorang untuk menjaga diri dari kelainan emosi dan psikologis. Kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu masalah bukan hanya dipengaruhi oleh kognisinya saja namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti metakognisinya, attitude dan kecerdasan emosional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara intensitas membaca Al-Qur’an dengan kemampuan metakognitif pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, dengan desain cross sectional study dengan menggunakan bahan penelitian berupa kuesioner yaitu Metacognitive Quesionnaire-30 (MCQ-30. Sampel dari penelitian ini adalah Mahasiswa Program Pendidikan Sarjana Kedokteran (PPSK) FK Unisba yang aktif dan terpilih melalui pemilihan dengan metode Systematic Random Sampling. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 66 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan mahasiswa dengan intensitas membaca Al-Qur’an rendah yang memiliki kemampuan metakognitif rendah sebanyak 21 orang (31,9%), mahasiswa dengan intensitas membaca Al-Qur’an rendah dengan kemampuan metakognitif tinggi sebanyak 16 orang (24,2%). Mahasiswa dengan intensitas membaca Al-Qur’an tinggi dengan kemampuan metakognitif tinggi sebanyak 21 orang (31,8%) dan mahasiswa dengan intensitas membaca Al-Qur’an tinggi yang memiliki kemampuan metakognitif rendah sebanyak 8 orang (12,1%). Sedangkan, Hasil uji statistik menggunakan pearson correlation test pada derajat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan bermakna antara intensitas membaca Al-Qur’an dengan kemampuan metakognitif pada Mahasiswa PPSK FK Unisba dengan nilai p = 0,008 (nilai p≤0,05). Interaksi dengan Al-Qur’an yang tinggi akan mempengaruhi pola berpikir seseorang menjadi lebih positif. Intensitas dalam membaca Al-Qur’an mempengaruhi kemampuan metakognitif seseorang.