Sukma, Nur Anisa; Djojosugito, M. Ahmad; Budiman, Budiman
Description:
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, dan masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Kematian akibat penyakit ISPA pada balita mencapai 12,4 juta dan sebanyak 80,3% kematian terjadi dinegara berkembang. Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan insidensi ISPA, yaitu anak usia kurang dari 6 tahun, berat badan lahir, status gizi, kepadatan hunian, kelembapan, dan ventilasi udara. Tujuan penelitian ini menilai hubungan frekuensi ISPA dengan status gizi dan kepadatan hunian di Kelurahan Tamansari. Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik kuantitatif dengan rancangan studi cohort retrospective menilai peran faktor risiko status gizi dan kepadatan hunian terhadap kejadian ISPA pada anak usia dibawah 5 tahun. Data diolah menggunakan SPSS dan dianalisis secara bivariat menggunakan uji Chi Square. Data pasien diambil dari rekam medis di Puskesmas Tamansari, dan observasi secara langsung mengenai status gizi dan kepadatan hunian. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian dengan frekuensi ISPA (p=0.018) dengan nilai RR = 9,11. Sedangkan pada variabel status gizi tidak terdapat hubungan yang bermakna (p=0.725). Simpulan penelitian ini terdapat hubungan antara kepadatan hunian dan frekuensi ISPA karena semakin padat maka jumlah oksigen yang tersedia untuk pernapasan penghuni di dalamnya terbatas sehingga penularan penyakit akan sangat cepat.