Description:
World Health Association, mengungkap bahwa penggunaan obat traditional terus meningkat diberbagai negara. Daun sirsak merupakan obat herbal yang sering digunakan karena mengandung banyak senyawa kimia yang bermanfaat seperti flavonoid, alkaloid, tannin, acetogenin. Meski penggunaannya relatif aman, namun tetap berpotensi toksik dalam penggunaan jangka panjang. Potensi toksik dapat timbul terutama pada jaringan ginjal sebagai organ ekskresi yang sensitif terhadap drug-related toxic. Efek toksik dapat dideteksi dengan melihat kadar urea dan kreatinin darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol daun sirsak terhadap perubahan fungsi ginjal dengan indikator kadar urea dan kreatinin pada tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium murni in vivo dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap menggunakan tikus wistar yang terbagi dalam empat kelompok, yaitu kelompok kontrol 20 dan tiga kelompok perlakuaan yang diberi intervesi secara berurutan, yaitu 20mg/kgBB, 40mg/kgBB dan 80mg/kgBB dan dilakukan pengambilan darah pada hari ke 30 dan ke 60. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ektrak etanol daun sirsak selama 60 hari berpengaruh terhadap perubahan kadar urea dan kreatinin meskipun tidak signifikan. Hal tersebut disebabkan ekstrak daun sirsak dapat menyebabkan toksisitas reversible pada jaringan ginjal.