Abstract.Typhoid fever is one type of bacterial infection that is found in developing countries including Indonesia. The case is also a lot happening in the provincial hospital of Al-Ihsan Bandung Regency, does it take a lot of use of antibiotics ceftriaxone and cefotaxime. The purpose of the research to know the comparison of effectiveness of both antibiotics based on length of stay or a long day of typhoid fever patients hospitalized children. Analytic observational research is carried out on the patient's medical record the inpatient children in hospitals of Al-Ihsan Bandung Regency, which has was diagnosed with typhoid fever by using independent T test to find out which antibiotics are more effective. Research samples are divided into two groups, the 23 samples with the use of the antibiotic ceftriaxone and 23 samples with the use of antibiotics, both of cefotaxime given parenteral intravenously. Assessment of the length of stay in each sample was done by looking at the date the patient out of the hospital with the date the patient enters the hospital. The research results show the length of the average stay in patients using ceftriaxone is 3.78 days, while for patients using cefotaxime is 5.08 today. Univarat data analysis which aims to describe the characteristics of the subject child typhoid fever which use antibiotics ceftriaxone and cefotaxime with ever cared for. The comparison will be sporting with 22 SPSS for windows. During research conducted in May to June 2018, obtained 46 patients who have met the criteria for inclusion and is not included in the kriterika ekslusi of the total number of typhoid fever patients 800 children are admitted in the hospitals of Al-Ihsan Bandung Regency the year 2016 until 2017. Statistics test shows there is a meaningful difference against the length of stay on both of these antibiotics. The use of the antibiotic ceftriaxone on child typhoid fever patients more effective compared with cefotaxime.Keywords: Typhoid Fever, Ceftriaxone, Length of stay.Abstrak.Demam tifoid termasuk salah satu jenis infeksi bakteri yang banyak ditemukan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Kasus ini juga banyak terjadi di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung, pengobatannya banyak menggunakan antibiotik ceftriaxone dan cefotaxime.Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan efektivitas kedua antibiotik berdasarkan length of stay atau lama hari dirawat pada pasien demam tifoid anak.Penelitian dilakukan secara analytic observational pada rekam medik pasien anak rawat inap di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung, yang telah didiagnosa menderita demam tifoid dengan menggunakan uji T independent untuk mengetahui antibiotik yang lebih efektif. Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu 23 sampel dengan penggunaan antibiotik ceftriaxone dan 23 sampel dengan penggunaan antibiotik cefotaxime, keduanya diberikan secara parenteral intravena. Penilaian length of stay pada masing-masing sampel dilakukan dengan melihat tanggal pasien keluar rumah sakit dengan tanggal pasien masuk rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan length of stay rata-rata pada pasien yang menggunakan ceftriaxone adalah 3,78 hari, sedangkan untuk pasien yang menggunakan cefotaxime adalah 5,08 hari. Analisis data univarat yang bertujuan menggambarkan karakteristik subjek penelitian demam tifoid anak yang menggunakan antibiotik ceftriaxone dan cefotaxime dengan lamanya dirawat.Perbandingan yang akan di olah dengan SPSS 22 for windows. Selama penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2018, diperoleh 46 pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk ke dalam kriterika ekslusi dari jumlah total 800 pasien demam tifoid anak yang dirawat inap di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung tahun 2016 hingga 2017.Uji statiska menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna terhadap length of stay pada kedua antibiotik tersebut.Penggunaan antibiotik ceftriaxone pada pasien demam tifoid anak lebih efektif di bandingkan dengan cefotaxime.Kata kunci:Demam Tifoid, Ceftriaxone, Cefotaxime, Length of stay
AbstrakDemam tifoid termasuk salah satu jenis infeksi bakteri yang banyak ditemukan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Kasus ini juga banyak terjadi di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung, pengobatannya banyak menggunakan antibiotik ceftriaxone dan cefotaxime.Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan efektivitas kedua antibiotik berdasarkan length of stay atau lama hari dirawat pada pasien demam tifoid anak.Penelitian dilakukan secara analytic observational pada rekam medik pasien anak rawat inap di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung, yang telah didiagnosa menderita demam tifoid dengan menggunakan uji T independent untuk mengetahui antibiotik yang lebih efektif. Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu 23 sampel dengan penggunaan antibiotik ceftriaxone dan 23 sampel dengan penggunaan antibiotik cefotaxime, keduanya diberikan secara parenteral intravena. Penilaian length of stay pada masing-masing sampel dilakukan dengan melihat tanggal pasien keluar rumah sakit dengan tanggal pasien masuk rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan length of stay rata-rata pada pasien yang menggunakan ceftriaxone adalah 3,78 hari, sedangkan untuk pasien yang menggunakan cefotaxime adalah 5,08 hari. Analisis data univarat yang bertujuan menggambarkan karakteristik subjek penelitian demam tifoid anak yang menggunakan antibiotik ceftriaxone dan cefotaxime dengan lamanya dirawat.Perbandingan yang akan di olah dengan SPSS 22 for windows. Selama penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2018, diperoleh 46 pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk ke dalam kriterika ekslusi dari jumlah total 800 pasien demam tifoid anak yang dirawat inap di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung tahun 2016 hingga 2017.Uji statiska menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna terhadap length of stay pada kedua antibiotik tersebut.Penggunaan antibiotik ceftriaxone pada pasien demam tifoid anak lebih efektif di bandingkan dengan cefotaxime.