Description:
Hubungan Merokok dan Perubahan Hiperpigmentasi Daerah Wajah Satpam Unisba pada Tahun 2015 Abstrak Penuaan dini adalah proses degeneratif yang melibatkan kulit dan sistem penyokong kulit yang ditandai wrinkle/kerutan kulit, kulit yang kasar, kulit kering, teleangiaektasi, lesi kanker, dan perubahan pigmentasi. Perubahan pigmentasi dapat berupa hipermelanosis dan hipomelanosis. Penuaan dini dipengaruhi oleh faktor ektrinsik dan instrinsik. Penuaan kulit karena faktor intrinsik dipengaruhi terutama oleh faktor genetik, status hormonal, dan reaksi metabolisme seperti stres oksidatif dan faktor ekstrinsik seperti dari luar yaitu paparan sinar matahari dan gaya hidup misalnya, merokok dan indeks massa tubuh yang rendah. Tujuan penelitian ini melihat hubungan merokok terhadap perunaan hiperpigmentasi kulit terutama terjadinya perubahan hiperpigmentasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Subjek penelitian ini adalah staf Unisba yaitu satpam yang sesuai dengan kriteria inklusi dengan jumlah adalah 68. Penelitian ini menggunakan formulir yang didalam formulir tersebut terdiri atas 16 pertanyaan. Uji analisis yang digunakan adalah chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan hiperpigmentasi disebabkan karena merokok, (p=0,43), lama dan riwayat merokok (p=0,25), dan jenis rokok yang dikonsumsi (p=0,32). Penelitian ini tidak menunjukkan hubungan bermakna antara merokok dan hiperpigmentasi pada wajah satpam Unisba. Faktor lain yang dapat mengakibatkan hiperpigmentasi yaitu sinar ultraviolet, keturunan dan hormonal berperan dalam mekanisme terjadinya hiperpigmentasi pada kulit.