Description:
VO2 maks adalah ambilan oksigen secara maksimal untuk proses metabolisme aerobic. Kafein (1,3,7-trimethylxanthine) merupakan golongan methylxanthine seperti theophylline (1,3-dimethylxanthine) dan theobromine (3,7-dimethylxanthine). Kafein pada suhu ruang berupa bubuk tidak berwarna, tidak berbau dan memiliki rasa agak pahit. Kafein bermanfaat dalam meningkatkan kewaspadaan, tidak mudah lelah, menurunkan kecepatan reaksi, meningkatkan ventilasi, meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman berkafein terhadap VO2 maks pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Subjek penelitian adalah mahasiswa akhir Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung sebanyak 37 orang yang telah memenuhi kriterian inklusi dan eksklusi. Data dianalisis uji non parametric yaitu Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan pengukuran kadar VO2 maks seluruh responden sebelum pemberian minuman berkafein didapatkan nilai mediannya 89, sedangkan sesudah pemberian kafein 94. Secara statistik didapatkan perbedaan kadar VO2 maks yang bermakna (P-value = 0.028) sebelum dan sesudah pemberian minuman berkafein. Setelah dianalisis secara statistik minuman berkafein mempunyai pengaruh terhadap perubahan kadar VO2 maks seseorang. Kata kunci: Mahasiswa tingkat akhir kedokteran, minuman berkafein, VO2 maks