Description:
Abstract.Population of Indonesia projected by Badan Pusat Statistik (BPS) will increase for the next 25 years. Population is affected by birt rate. Birt rate regulation of family planning program is carried out by using contraception. One method of contraception is the use of herbal plants as an alternative antifertility in men. Bitter melon (Momordica charantia) is a plant that contains cucurbitasin compounds that can affect on spermatogenesis. The purpose of this research is to determine the effect and the minimum effective dose of bitter melon (Momordica charantia) ethanol extract to the diameter of the seminiferous tubules. This research is pure experimental laboratory with complete randomized design method. The research subjects used 28 male mice. Male mice were given a bitter melon ethanol extract in accordance dose for 35 days. The research continued with data analysis for the normality test, one way ANOVA test, and post hoc duncan test. The results of the analysis show that there are significant effects of giving bitter melon ethanol extract to the diameter of seminiferous tubules with minimum effective dose in P1 with 28 mg/KgBB.Keywords: diameter of seminiferous tubule, family planning, curburbitacin, bitter melon Abstrak.Jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengalami kenaikan selama 25 tahun mendatang. Besarnya jumlah penduduk dipengaruhi tingkat kelahiran. Pengaturan tingkat kelahiran dalam program Keluarga Berencana (KB) dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi. Salah satu metode kontrasepsi yang dikembangkan saat ini adalah penggunaan tanaman obat alami sebagai alternatif antifertilitas pada pria. Pare (Momordica charantia) merupakan tanaman yang mengandung senyawa kukurbitasin yang dapat memengaruhi spermatogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dan dosis minimal efektif pemberian ekstrak etanol pare terhadap diameter tubulus seminiferus. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium murni dengan metode rancangan acak lengkap. Subjek penelitian yang digunakan adalah 28 ekor mencit jantan. Mencit jantan kemudian diberikan ekstrak etanol pare sesuai dengan dosis yang telah ditentukan selama 35 hari. Penelitian dilanjutkan dengan analisis data untuk uji normalitas, uji one way anova, dan uji post hoc duncan. Hasil analisis didapatkan efek signifikan pemberian ekstrak etanol pare terhadap diameter tubulus seminiferus dengan dosis efektif minimal pada kelompok P1 dengan pemberian dosis 28 mg/KgBB.Kata kunci: diameter tubulus seminiferus, keluaarga berencana, kukurbitasin, pare