Description:
Penderita gangguan jiwa mendapatkan stigma dan diskriminasi yang lebih besar dari masyarakat dibandingkan individu yang menderita penyakit medis lainnya. Perlakuan ini disebabkan karena ketidaktahuan atau pengertian yang salah dari masyarakat mengenai gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dan stigma terhadap penderita skizofrenia. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimental dengan rancangan quesionerone group pre and post test design. Penelitian dilakukan tahun 2017 di SMK Karya Dharma 1 Lampung Utara. Teknik pengambilan sampel dengan metode total sampling. Untuk melihat pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dan stigma di analisis dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini memperlihatkan untuk tingkat pengetahuan pre test (10,26) – post test (14,69) dan stigma pre test (48,40) – post test (80,31). Hasil uji Wilcoxon pre test – post test tingkat pengetahuan menunjukkan taraf ke bermaknaan 0,000 (p<0,05) dan pre test–post test stigma menunjukkan taraf ke 0,000 (p<0,05). Berdasarkan uji statistik, kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh yang bermakna dari penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dan stigma dari siswa SMK terhadap penderita skizofrenia. Penyuluhan merupakan salah satu metode untuk meningkatkan pengetahuan, tingkat pengetahuan yang tinggi dapat merubah stigma negatif yang tinggi menjadi lebih rendah.