Abstract: Legal entities established to organize the health insurance program that is BPJS Kesehatan, many experience problems in implementation. Diabetes Mellitus was chronic disease which have majority of patients over 45 years old and needs a lot of drugs and should be regularly eaten, so it had to wait for the drug in advance at the hospital pharmacy. The length of the queue in the hospital pharmacy constraint BPJS this program. As a result of the length of the queue, the level of patient satisfaction with care BPJS be low. The purpose of this research to determine the satisfaction felt by patients with type 2 diabetes mellitus BPJS participants to pharmaceutical services in Al Ihsan Hospital Bandung in 2016. This is a descriptive study with cross sectional approach. Subjects of this research are patients with type 2 diabetes mellitus BPJS participants to pharmaceutical services in Al Ihsan Hospital Bandung in 2016. Sampling using consecutive sampling with a sample size of 100 people. Data obtained using a questionnaire. The study was conducted from March to May 2016. The result of this research shows the majority of patients put a good hope in the services provided, giving rise to greater expectations to get good service. Most patients felt the service provided was satisfactory. Calculation of User Satisfaction Index (IKP) showed a yield of 74.38%. This study shows that patients feel satisfied with the performance of pharmaceutical care that has been given but the patient's level of satisfaction felt not maximized. This is a suggestion for the hospital in order to improve the quality of service to be better again.Abstrak: Badan hukum dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan yaitu BPJS Kesehatan, masih banyak mengalami masalah dalam pelaksanaannya. Diabetes Melitus termasuk penyakit kronis yang sebagian besar pasiennya berusia lebih dari 45 tahun dan membutuhkan obat yang banyak dan harus rutin dimakan, sehingga harus menunggu obat terlebih dahulu di bagian farmasi rumah sakit. Panjangnya antrean farmasi di rumah sakit menjadi kendala program BPJS ini.Akibat panjangnya antrean, tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan BPJS menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan yang dirasakan pasien Diabetes Melitus tipe 2 peserta BPJS terhadap pelayanan farmasi di Rumah Sakit Al Ihsan Bandung tahun 2016. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien Diabetes Melitus tipe 2 peserta BPJS terhadap pelayanan farmasi di Rumah Sakit Al Ihsan Bandung tahun 2016. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Data didapatkan dengan menggunakan kuisioner. Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Mei 2016. Hasil penelitian ini memperlihatkan sebagian besar pasien menaruh harapan yang baik terhadap pelayanan yang diberikan, sehingga menimbulkan harapan lebih besar untuk mendapatkan pelayanan yang bagus. Sebagian besar pasien merasakan pelayanan yang diberikan cukup memuaskan. Perhitungan Indeks Kepuasan Pengguna (IKP) memperlihatkan hasil sebesar 74,38 %. Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien merasa puas atas kinerja pelayanan farmasi yang telah diberikan tetapi tingkat kepuasan yang dirasakan pasien belum maksimal. Hal ini merupakan suatu masukan bagi rumah sakit agar berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya menjadi lebih baik lagi.
Badan hukum dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan yaitu BPJS Kesehatan, masih banyak mengalami masalah dalam pelaksanaannya. Diabetes Melitus termasuk penyakit kronis yang sebagian besar pasiennya berusia lebih dari 45 tahun dan membutuhkan obat yang banyak dan harus rutin dimakan, sehingga harus menunggu obat terlebih dahulu di bagian farmasi rumah sakit. Panjangnya antrean farmasi di rumah sakit menjadi kendala program BPJS ini.Akibat panjangnya antrean, tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan BPJS menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan yang dirasakan pasien Diabetes Melitus tipe 2 peserta BPJS terhadap pelayanan farmasi di Rumah Sakit Al Ihsan Bandung tahun 2016. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien Diabetes Melitus tipe 2 peserta BPJS terhadap pelayanan farmasi di Rumah Sakit Al Ihsan Bandung tahun 2016. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Data didapatkan dengan menggunakan kuisioner. Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Mei 2016. Hasil penelitian ini memperlihatkan sebagian besar pasien menaruh harapan yang baik terhadap pelayanan yang diberikan, sehingga menimbulkan harapan lebih besar untuk mendapatkan pelayanan yang bagus. Sebagian besar pasien merasakan pelayanan yang diberikan cukup memuaskan. Perhitungan Indeks Kepuasan Pengguna (IKP) memperlihatkan hasil sebesar 74,38 %. Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien merasa puas atas kinerja pelayanan farmasi yang telah diberikan tetapi tingkat kepuasan yang dirasakan pasien belum maksimal. Hal ini merupakan suatu masukan bagi rumah sakit agar berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya menjadi lebih baik lagi.