Description:
Indeks massa tubuh merupakan indikator menggambarkan kadar lemak dalam tubuh seseorang. Apabila yang tinggi dapat mengakibatkan peningkatan penyakit cardiovascular, stroke, kanker, dan diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jumlah dan jenis konsumsi gorengan sebagai camilan pagi dengan indeks massa tubuh pada anggota TNI-AD Yonzipur yang merokok. Penelitian ini menggunakan metode analisis secara cross sectional. Data diperoleh dari kuesioner dietary recall 24 jam, serta pengukuran indeks massa tubuh. Sampel diperoleh secara consecutive sampling, jumlah 43 orang. Data diolah menggunakan uji chi square, fisher’s exact dan mantel-haentzell. Hasil penelitian menunjukan bahwa indeks massa tubuh dengan kriteria obesitas sebanyak 21 orang (48,84%), overweight sebanyak 5 orang (11,63%) dan yang normal sebanyak 17 orang (39,53%). Camilan yang diteliti adalah camilan yang terfavorit yaitu gorengan bakwan, tahu isi dan pisang goreng Hasil uji statistik menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara jumlah konsumsi gorengan terhadap indeks massa tubuh (p-value < 0,05). Konsumsi gorengan bakwan dan pisang menunjukan adanya hubungan bermakna (p-value < 0,05), akan tetapi, konsumsi gorengan tahu isi terhadap indeks massa tubuh tidak menunjukan adanya hubungan (p-value > 0,05). Kesimpulan didapatkan bahwa mengkonsumsi gorengan bakwan dan merokok mempunyai risiko (PR=1,11) lebih besar terhadap indeks massa tubuh. Untuk mengkonsumsi tahu isi dan tidak merokok memiliki risiko (PR=0,58) kali lebih rendah dari yang tidak makan tahu isi (faktor protektif) terhadap indeks massa tubuh dan merupakan faktor proteksi terhadap peningkatan indeks massa tubuh. Pengaturan konsumsi jumlah dan jenis gorengan yang dikonsumsi akan mempengaruhi indeks massa tubuh seorang perokok.