Abstract: Diabetes Mellitus with diabetic nephropathy complication become the main causes of chronic kidney disease in the world. Renal function disorders were measured by Glomerular Filtration Rate (GFR) and creatinine clearance which cause increase of serum creatinine level.Diabetic patient with high triglyceride level has higher risk for atherosclerotic that cause renal filtration disorder. The objective of this study is to demonstrate the relationship between hypertriglyceridemia and serum creatinine level in patient with diabetes mellitus type 2. This study was analyticobservational with cross sectional approach. Data analysis begins with univariate analysis to determine the characteristic of patient with diabetes mellitus by sex, age, and serum creatinine level, then bivariate analysis with Mann Whitney statistical test to determine the relationship between hypertriglyceridemia and serum creatinine level. The object in this study amounted 80 consist of 40 with high triglyceride (>150mg/dl) and 40 with normotriglyceride (≤150mg/dl). The result of this study, from 40 patients with high triglyceride, 97.5% patients had high creatinine level, meanwhile 40 patients with normal triglyceride level 82,5% had normal creatinine level, and 17,5% patients which increased creatinine level. The result from statistical test with Mann Whitney method showed p<0,001. In conclusion, there is a significant relationship between hypertriglyceridemia and serum creatinin level. Abstrak: Diabetes Melitus dengan komplikasi nefropati menjadi penyebab utama terjadinya penyakit ginjal kronis di dunia. Penurunan fungsi ginjal dapat dilihat melalui nilai glomerular filtration rate (GFR) dan creatinine clearance yang menurun sehingga kadar kreatinin plasma meningkat. Pasien diabetes melitus dengan peningkatan kadar trigliserida memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya aterosklerosis yang akan menyebabkan gangguan fungsi filtrasi pada ginjal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara hipertrigliseridemia dengan kadar kreatinin plasma. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 80 dari data rekam medik. Terdiri dari 40 data dengan kadar trigliserida tinggi (>150mg/dl) dan 40 data dengan kadar trigliserida normal (≤150mg/dl). Analisis data dimulai dengan analisis univariat yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien diabetes melitus berdasarkan jenis kelamin, usia, dan kadar kreatinin plasma, selanjutnya dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik Mann Whitney. Hasil penelitian, dari 40 pasien dengan kadar trigliserida tinggi, 97,5% pasien memiliki kadar kreatinin yang meningkat, sedangkan pasien dengan kadar trigliserida normal terdiri dari 82,5% pasien dengan kadar kreatinin normal dan 17,5% lainnya memiliki kadar kreatinin meningkat. Hasil uji statistik dengan metode Mann Whitney menunjukan p<0,001. Simpulan penelitian, terdapat hubungan yang bermakna antara hipertrigliseridemia dengan kadar kreatinin.
Diabetes Melitus dengan komplikasi nefropati menjadi penyebab utama terjadinya penyakit ginjal kronis di dunia. Penurunan fungsi ginjal dapat dilihat melalui nilai glomerular filtration rate (GFR) dan creatinine clearance yang menurun sehingga kadar kreatinin plasma meningkat. Pasien diabetes melitus dengan peningkatan kadar trigliserida memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya aterosklerosis yang akan menyebabkan gangguan fungsi filtrasi pada ginjal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara hipertrigliseridemia dengan kadar kreatinin plasma. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 80 dari data rekam medik. Terdiri dari 40 data dengan kadar trigliserida tinggi (>150mg/dl) dan 40 data dengan kadar trigliserida normal (≤150mg/dl). Analisis data dimulai dengan analisis univariat yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien diabetes melitus berdasarkan jenis kelamin, usia, dan kadar kreatinin plasma, selanjutnya dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik Mann Whitney. Hasil penelitian, dari 40 pasien dengan kadar trigliserida tinggi, 97,5% pasien memiliki kadar kreatinin yang meningkat, sedangkan pasien dengan kadar trigliserida normal terdiri dari 82,5% pasien dengan kadar kreatinin normal dan 17,5% lainnya memiliki kadar kreatinin meningkat. Hasil uji statistik dengan metode Mann Whitney menunjukan p<0,001. Simpulan penelitian, terdapat hubungan yang bermakna antara hipertrigliseridemia dengan kadar kreatinin.