Anemia is a condition where the amount of blood cells, hemoglobin levels (hb) or hematocrit (ht) under normal limits. Anemia is health problems that many found enough in public and affected about a quarter of the number of the world population. Anemia occurs in 500 million women age reproductive around the world. Anemia can be caused by deficiencies of micronutrients, acute infections, and hereditary blood disorders. Anemia cause by nutritional is still common in Indonesia. Anemia associated with disturbance of nutrition can be known by way of connecting it with the Body Mass Index (BMI) and Mid-upper Arm Circumference (MUAC). In laboratory examination anemia elaborated as a circumstance hemoglobin levels below normal. The purpose of this study was to determine the correlation between BMI and MUAC with Levels of hemoglobin in women with reproductive age who lived in river banks in Urban Village Taman Sari Bandung. The research had been conducted with observational analytic and cross sectional approach. Sample size are 75 reproductive’s women, aged between 20-35 years old determined with simple random sampling. The results showed subjects had normal hemoglobin (90,70%), normal BMI (62.70%), and MUAC normal (89.30%). Statistical analysis of the association between BMI and anemia (p = 0,80 and p=0,061) and between MUAC and anemia (p = 0.139). The conclusion is no statistical significant correlation between IMT and LLA with abnormal level of hemoglobin.
Anemia adalah apabila jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin atau hematokrit dibawah batas normal. Terdapat anemia sekitar seperempat populasi di dunia dengan 500 juta diantaranya terjadi pada perempuan usia reproduktif. Anemia pada umumnya antara lain disebabkan oleh infeksi akut, penyakit darah keturunan dan kekurangan zat gizi mikro. Prevalensi anemia di Indonesia adalah sekitar 21,7% dan 23,9% diantaranya terdapat pada perempuan. Di Indonesia anemia di karenakan gizi masih sering ditemukan. Status gizi dapat diketahui dengan cara mengukur Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Lingkar Lengan Atas (LLA). Anemia dapat diukur antara lain dengan mengetahui kadar hemoglobin darah. Bantaran sungai kelurahan Taman Sari memiliki penduduk yang padat dan pada penelitian sebelumnya masyarakat yang tinggal di bantaran sungai memiliki sttaus nutrisi yang kurang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara IMT dan LLA dengan kadar hemoglobin pada perempuan usia reproduktif yang tinggal di bantaran sungai Kelurahan Taman Sari Kota Bandung. Desain penelitian adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang, dengan besar sampel 75 orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Untuk analisis digunakan uji statistik Chi square, dengan program epi info 7. Pada pemeriksaan IMT, menunjukan terdapat subjek yang kurus sebesar 5,30% dan obesitas 32,0%, sedangkan pemeriksaan LLA menunjukan 10,70% dengan kekurangan energi kronis. Jumlah sampel dengan kadar hemoglobin rendah (<12 gr%) adalah sebesar 0,80%. Hasil uji statistik menunjukan p=0,19 untuk hubungan antara kurus dengan hemoglobin dan p=0,061 untuk hubungan antara obesitas dengan hemoglobin. Simpulan penelitian, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan kadar hemoglobin, begitu juga untuk LLA. Penelitian ini dilakukan pada Maret–Mei 2017.