Abstract: Osteoarthritis (OA) is a joint disease which its case is common in the world. Being a chronical degenerative disease, osteoarthritis is commonly found among elderly. In addition, women elderly add predisposition in suffering this disease. The goal of this research is to find the correlation between age, sex, and osteoarthritis degree of severity. Cross-sectional analytic research which has been conducted in RS Al-Islam Bandung within period of January 1st 2013 until December 31st 2015 took medical records of Kallgren and Lawrance’s radiology interpretation. The subjects of research was divided into two groups. The research proportion is OA degree of 0-2 as the control and OA degree of 3-4 as the case. Total of samples is 80 patients. The result of this research shows that 26 of elderly people has OA degree of 3-4, while 19 has OA degree of 0-2. 14 of not elderly people has OA degree of 3-4, while 21 has OA degree of 0-2. Classified by sex, the result shows that 36 women has OA degree of 3-4, while 31 has OA degree of 0-2. 4 men OA degree of 3-4, while 9 has OA degree of 0-2. The conclusion of this research is there is no correlation between age and OA degree of severity with the p value of 0.115 > 0.05. In addition, there is also no significant correlation between sex and OA degree of severity with the p value of 0.130 > 0.05.Abstrak: Osteoarthritis merupakan penyakit persendian yang kasusnya paling sering dijumpai di dunia dan termasuk penyakit yang bersifat kronis degeneratif sehingga banyak ditemukan pada lansia, selain itu lansia berjenis kelamin perempuan menambah predisposisi untuk terkena osteoarthritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan derajat keparahan osteoarthritis lutut. Penelitian analitik cross sectional yang dilakukan di RS Al-Islam Bandung periode 1 Januari 2013-31 Desember 2015, data yang diambil menggunakan interpretasi radiologi Kallgren dan Lawrance dengan subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok proporsi penelitian yaitu derajat 0-2 sebagai kontrol dan OA derajat 3-4 sebagai kasus, total sampel sebanyak 80 pasien. Hasil penelitian sebanyak 26 orang lansia memiliki derajat OA 3-4, sedangkan derajat 0-2 yaitu sebanyak 19 orang. Bukan lansia dengan derajat 3-4 sebanyak 14 orang dan derajat 0-2 sebanyak 21 orang, sedangkan berdasarkan jenis kelamin, perempuan dengan derajat OA 3-4 sebanyak 36 orang , derajat 0-2 sebanyak 31 orang. Laki-laki dengan derajat 3-4 sebanyak 4 orang dan dengan derajat 0-2 sebanyak 9 orang.Kesimpulan, tidak terdapat hubungan antara usia dengan derajat keparahan OA lutut dengan hasil nilai p=0,115>0,05, sedangkan hubungan antara jenis kelamin dengan derajat keparahan OA juga tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan p= 0,130> 0,05.
Osteoarthritis merupakan penyakit persendian yang kasusnya paling sering dijumpai di dunia dan termasuk penyakit yang bersifat kronis degeneratif sehingga banyak ditemukan pada lansia, selain itu lansia berjenis kelamin perempuan menambah predisposisi untuk terkena osteoarthritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan derajat keparahan osteoarthritis lutut. Penelitian analitik cross sectional yang dilakukan di RS Al-Islam Bandung periode 1 Januari 2013-31 Desember 2015, data yang diambil menggunakan interpretasi radiologi Kallgren dan Lawrance dengan subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok proporsi penelitian yaitu derajat 0-2 sebagai kontrol dan OA derajat 3-4 sebagai kasus, total sampel sebanyak 80 pasien. Hasil penelitian sebanyak 26 orang lansia memiliki derajat OA 3-4, sedangkan derajat 0-2 yaitu sebanyak 19 orang. Bukan lansia dengan derajat 3-4 sebanyak 14 orang dan derajat 0-2 sebanyak 21 orang, sedangkan berdasarkan jenis kelamin, perempuan dengan derajat OA 3-4 sebanyak 36 orang , derajat 0-2 sebanyak 31 orang. Laki-laki dengan derajat 3-4 sebanyak 4 orang dan dengan derajat 0-2 sebanyak 9 orang.Kesimpulan, tidak terdapat hubungan antara usia dengan derajat keparahan OA lutut dengan hasil nilai p=0,115>0,05, sedangkan hubungan antara jenis kelamin dengan derajat keparahan OA juga tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan p= 0,130> 0,05.