Description:
Kecemasan dapat terjadi pada setiap orang, termasuk mahasiswa. Mahasiswa kedokteran memiliki tingkat kecemasan yang tinggi karena beban belajar yang berat disertai jadwal kuliah yang padat. Kecemasan tidak hanya memengaruhi motorik dan visera, tetapi memengaruhi persepsi, belajar, dan berpikir. Pada mahasiswa kedokteran, gejala kecemasan dapat membawa pengaruh buruk, diantaranya performa akademik yang buruk, penyalahgunaan obat-obatan, dan bunuh diri Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan metode pengambilan secara potong lintang dan simple random sampling. Subjek penelitian adalah mahasiswa tingkat 2 dan tingkat 3 tahun ajaran 2016/2017, menggunakan instrument penelitian Hamilton Aanxiety Rating Scale (HARS). Hasil penelitian menunjukkan dari 50 mahasiswa, terdapat 40 orang mahasiswa yang tidak mengalami kecemasan (80%), 7 mahasiswa mengalami kecemasan ringan (14%), dan 3 mahasiswa yang mengalami kecemasan sedang (6%). Mahasiswa dengan kurikulum 8 semester yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 2 orang, sementara yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 2 orang. Mahasiswa dengan kurikulum 7 semester yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 5 orang, sementara yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 1 orang.