| dc.contributor |
Kedokteran |
|
| dc.contributor |
Kedokteran |
|
| dc.creator |
Hadayna, Nada Iyah |
|
| dc.creator |
Noormartany, Noormartany |
|
| dc.creator |
Yuniarti, Lelly |
|
| dc.date |
2018-08-09 |
|
| dc.date.accessioned |
2019-09-13T05:58:47Z |
|
| dc.date.available |
2019-09-13T05:58:47Z |
|
| dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/13178 |
|
| dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/26397 |
|
| dc.description |
Abstract. Gout arthritis is an inflammatory triggered by crystallization of uric acid in joints. Risk factors of gout arthritis that can not be modified are sex and age. Gout arthritis is the third most common type of arthritis that can interfere with the quality of the patient's life. This study aims to analyze the correlation between sex and age with the incidence of gout arthritis. This research used obeservasional analytic method with cross sectional study design. Samples from medical record’s data in 2016-2017, there were 6887 cases of arthritis with 138 cases of gout arthritis. The result of this research, consist of 104 cases in male (75.4%) and 34 cases in female (24.6%). In male patients, there were 55.8% elderly and there were 76.5% menopausal age in female patients. The result of chi-square analysis of gout arthritis incidence between men and women was obtained p=0.000 (p<0.05) with prevalence ratio is 8; the p=0.175 (p>0.05) between age and gout arthritis incidence in males with prevalence ratio is 0.7; and the p=0.895 (p<0.05) between gout arthritis incidence in females with ratio prevalence is 1. The conclusion, the most patients cases of gout arthritis occurred in male, especially in elderly, whereas in female patients mostly at menopausal age. There was a significant relation between gout arthritis and sex and no significant relation between age and incidence of gout arthritis in male and female patients.Keywords: Age, Gout Arthritis, Sex.Abstrak. Gout arthritis adalah inflamasi yang dipicu kristalisasi asam urat di sendi. Faktor risiko gout arthritis yang tidak dapat diubah adalah jenis kelamin dan usia. Gout arthritis merupakan jenis arthritis ketiga terbanyak yang dapat mengganggu kualitas hidup penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dan usia dengan kejadian gout arthritis. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik desain cross sectional. Sampel berdasarkan data rekam medis RSUD Al-Ihsan Bandung tahun 2016-2017 sebanyak 6887 kasus arthritis, yang terdiri dari 138 kasus gout arthritis. Hasil penelitian terdapat 104 laki-laki (75.4%) dan 34 perempuan (24.6%). Pada pasien laki-laki terdapat 55.8% lansia, pada pasien perempuan terdapat 76.5% menopause. Hasil analisis chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% pada kejadian gout arthritis antara laki-laki dan perempuan didapat p=0.000 (p<0.05) dengan rasio prevalensi 8; usia dengan kejadian gout arthritis pada laki-laki didapat p=0.175 (p>0.05) dengan rasio prevalensi 0.7; dan usia dengan kejadian gout arthritis pada perempuan didapat p=0.895 (p>0.05) dengan rasio prevalensi 1. Simpulan, gout arthritis terbanyak terjadi pada laki-laki terutama pada lansia, sedangkan pada perempuan terbanyak pada menopause. Terdapat hubungan bermakna antara kejadian gout arthritis dengan jenis kelamin dan tidak terdapat hubungan bermakna antara usia dan kejadian gout arthritis pada laki-laki maupun perempuan.Kata Kunci: Gout Arthritis, Jenis Kelamin, Usia. |
|
| dc.description |
Abstract. Gout arthritis is an inflammatory triggered by crystallization of uric acid in joints. Risk factors of gout arthritis that can not be modified are sex and age. Gout arthritis is the third most common type of arthritis that can interfere with the quality of the patient's life. This study aims to analyze the correlation between sex and age with the incidence of gout arthritis. This research used obeservasional analytic method with cross sectional study design. Samples from medical record’s data in 2016-2017, there were 6887 cases of arthritis with 138 cases of gout arthritis. The result of this research, consist of 104 cases in male (75.4%) and 34 cases in female (24.6%). In male patients, there were 55.8% elderly and there were 76.5% menopausal age in female patients. The result of chi-square analysis of gout arthritis incidence between men and women was obtained p=0.000 (p<0.05) with prevalence ratio is 8; the p=0.175 (p>0.05) between age and gout arthritis incidence in males with prevalence ratio is 0.7; and the p=0.895 (p<0.05) between gout arthritis incidence in females with ratio prevalence is 1. The conclusion, the most patients cases of gout arthritis occurred in male, especially in elderly, whereas in female patients mostly at menopausal age. There was a significant relation between gout arthritis and sex and no significant relation between age and incidence of gout arthritis in male and female patients.Keywords: Age, Gout Arthritis, Sex.Abstrak. Gout arthritis adalah inflamasi yang dipicu kristalisasi asam urat di sendi. Faktor risiko gout arthritis yang tidak dapat diubah adalah jenis kelamin dan usia. Gout arthritis merupakan jenis arthritis ketiga terbanyak yang dapat mengganggu kualitas hidup penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dan usia dengan kejadian gout arthritis. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik desain cross sectional. Sampel berdasarkan data rekam medis RSUD Al-Ihsan Bandung tahun 2016-2017 sebanyak 6887 kasus arthritis, yang terdiri dari 138 kasus gout arthritis. Hasil penelitian terdapat 104 laki-laki (75.4%) dan 34 perempuan (24.6%). Pada pasien laki-laki terdapat 55.8% lansia, pada pasien perempuan terdapat 76.5% menopause. Hasil analisis chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% pada kejadian gout arthritis antara laki-laki dan perempuan didapat p=0.000 (p<0.05) dengan rasio prevalensi 8; usia dengan kejadian gout arthritis pada laki-laki didapat p=0.175 (p>0.05) dengan rasio prevalensi 0.7; dan usia dengan kejadian gout arthritis pada perempuan didapat p=0.895 (p>0.05) dengan rasio prevalensi 1. Simpulan, gout arthritis terbanyak terjadi pada laki-laki terutama pada lansia, sedangkan pada perempuan terbanyak pada menopause. Terdapat hubungan bermakna antara kejadian gout arthritis dengan jenis kelamin dan tidak terdapat hubungan bermakna antara usia dan kejadian gout arthritis pada laki-laki maupun perempuan.Kata Kunci: Gout Arthritis, Jenis Kelamin, Usia. |
|
| dc.format |
application/pdf |
|
| dc.language |
eng |
|
| dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
| dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/13178/pdf |
|
| dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/downloadSuppFile/13178/2838 |
|
| dc.rights |
Copyright (c) 2018 Prosiding Pendidikan Dokter |
|
| dc.source |
Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 4, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Agustus, 2018); 426-433 |
|
| dc.source |
Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 4, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Agustus, 2018); 426-433 |
|
| dc.source |
2460-657X |
|
| dc.subject |
Kedokteran |
|
| dc.subject |
Gout Arthritis, Jenis Kelamin, Usia |
|
| dc.subject |
kedokteran |
|
| dc.subject |
Gout Arthritis, Jenis Kelamin, Usia. |
|
| dc.title |
Laki-Laki Lebih Berisiko Mengalami Gout Arthritis daripada Perempuan |
|
| dc.title |
Laki-Laki Lebih Berisiko Mengalami Gout Arthritis daripada Perempuan |
|
| dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
| dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
| dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
| dc.type |
Kuantitatif |
|
| dc.type |
Kuantitatif |
|