Anemia is a condition when the number of erythrocytes, hemoglobin or hematocrit levels below normal limits. Anemia occurs in about a quarter of the world's population with 500 million of which occur in women of reproductive age. Anemia in general, caused by acute infection, hereditary blood diseases and lack of micronutrients. The prevalence of anemia in Indonesia is approximately 21.7% and 23.9% of which are in women. In Indonesia nutritional anemia is still commonly found. Nutritional status can be determined by measuring Body Mass Index (BMI) and Mid-Upper Arm Circumference (MUAC). Anemia can be measured by knowing the number of erythrocytes. The purpose of this study is to determine the relationship between BMI and MUAC with the amount of erythrocytes in women of reproductive age who live on the river banks Urban Village Taman Sari Bandung. The research design was an observational analytic study with cross sectional approach, the number of samples was 75 people determined by simple random sampling technique. The analysis used Chi square test, with epi info 7 program. The results showed subjects had normal erythrocyte (93,30%), normal BMI (62.70%), and MUAC normal (89.30%). Statistical analysis of the association between BMI and anemia (p = 0,19 and p=0,60) and between MUAC and anemia (p = 0.82). In conclusion, there is no statistical significant correlation between IMT and LLA with abnormal level of hematocrit.
Anemia adalah kondisi saat jumlah eritrosit, kadar hemoglobin atau hematokrit dibawah batas normal. Terdapat anemia sekitar seperempat populasi di dunia dengan 500 juta diantaranya terjadi pada perempuan usia reproduktif. Anemia pada umumnya disebabkan oleh infeksi akut, penyakit darah keturunan dan kekurangan zat gizi mikro. Prevalensi anemia di Indonesia adalah sekitar 21,7% dan 23,9% diantaranya terdapat pada perempuan. Di Indonesia anemia gizi masih sering ditemukan. Status gizi dapat diketahui dengan cara mengukur Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Lingkar Lengan Atas (LLA). Anemia dapat diukur antara lain dengan mengetahui jumlah eritrosit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara IMT dan LLA dengan jumlah eritrosit pada perempuan usia reproduktif yang tinggal di bantaran sungai Kelurahan Taman Sari Kota Bandung. Desain penelitian adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang, jumlah sampel adalah 75 orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Analisis digunakan uji statistik Chi kuadrat, dengan program epi info 7. Pemeriksaan IMT menunjukan terdapat subjek yang kurus sebesar 5,30% dan obesitas sebesar 32,0%, sedangkan pemeriksaan LLA menunjukan 10,70% dengan kekurangan enerji kronis. Jumlah sampel dengan jumlah eritrosit rendah (<4,2x1012/L) adalah sebesar 6,70%. Hasil uji statistik kasus anemia antara subjek kurus dengan yang normal (p=0,80) sedangkan antara subjek obesitas dengan yang normal (p=0,10) dan antara LLA dengan anemia (p=0.53). Simpulan penelitian, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan jumlah eritrosit, begitu juga untuk LLA.