Description:
Kematian ibu masih menjadi masalah yang serius di dunia termasuk di Indonesia. Angka kematian ibu digunakan untuk pemantauan dalam kesehatan terkait dengan kehamilan dan sebagai indikator baik buruknya kesehatan. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan jarak tempuh ke puskesmas dengan kematian ibu hamil serta mengetahui penyebab tersering kematian tersebut. Penelitian ini adalah analitik observasional di Kabupaten Tasikmalaya periode 2013−2014 dengan desain penelitian kasus pembanding. Penelitian dilakukan selama Maret− Mei 2015. Uji statistik yang digunakan adalah khi-kuadrat menggunakan program statistical product and service solutions (SPSS) versi 22. Hasil penelitian menunjukkan angka kematian ibu hamil sebanyak 67 dari 217 ibu yang melahirkan tercatat di Audit Maternal Perinatal (AMP) di Kabupaten Tasikmalaya periode 2013−2014. Tingkat pendidikan (Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama) dibanding dengan pendidikan (Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi) memiliki Odds Ratio (OR): 0,474 (95% IK 0,214─1,049). Ibu hamil yang memiliki jarak tempuh jauh disbanding dengan jarak tempuh dekat memiliki Odds Ratio (OR): 2,119 (95% IK 1,177─3,816). Penyebab tersering kematian ibu hamil yaitu perdarahan (25%), preeklamsi (17%), dan kelainan jantung (11%). Simpulan, penyebab tersering kematian ibu hamil di Kabupaten Tasikmalaya yaitu perdarahan, preeklamsi, dan kelainan jantung, juga terdapat hubungan antara jarak tempuh dan kematian ibu hamil.