Universitas Islam Bandung Repository

Hubungan Tingkat Pengetahuan Bahaya Merokok dengan Tingkat Keparahan PPOK pada Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan RS Al-Ihsan Periode Mei-Juli 2016

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Akmandika, Adhie Fauzan
dc.creator Hendryanny, Eka
dc.creator Ekowati, R. A. Retno
dc.date 2016-08-11
dc.date.accessioned 2019-09-13T05:58:55Z
dc.date.available 2019-09-13T05:58:55Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/4660
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/26516
dc.description Abstract: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a disease which is expected to become the third leading cause of death in the world by 2030. Main risk of COPD are smoking, either as active smoker or passive smoker. COPD severity are affected by smoking severity. Research that had been done by WHO showed that knowledge about dangers of smoking can reduce smoking severity. The purpose of this research was to assess the correlation between knowledge about smoking dangers with COPD severity of COPD inpatient and outpatient at Al-Ihsan Hospital on May-July 2016. This research was conducted using cross-sectional method with patients as source of research data. The samples used were COPD inpatient and outpatient without active TB as many as 30 patients. Knowledge are assessed by the amount of correct answer on questionnaire. COPD severity are assessed from tested FeV1:FeV1 prediction ratio. The results showed as many as 16 patients (53.4%) had low knowledge of smoking dangers. The results also showed as many as 15 patients (50%) had mild COPD severity. The Fisher exact test results showed no significant correlation (p=1.0) between knowledge of smoking dangers and COPD severity. Abstrak: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan penyakit yang diperkirakan akan menjadi penyebab kematian ke-tiga di dunia pada tahun 2020. Faktor risiko utama PPOK adalah merokok, baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif. Tingkat keparahan PPOK dipengaruhi oleh derajat berat merokok. Penelitian yang telah dilakukan WHO menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan bahaya merokok dapat mengurangi derajat berat merokok. Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan antara tingkat pengetahuan bahaya merokok dengan tingkat keparahan PPOK pada pasien PPOK rawat inap dan rawat jalan RS Al-Ihsan periode Mei-Juli 2016. Penelitian dilakukan menggunakan metode cross-sectional dengan pasien sebagai sumber data penelitian. Sampel yang digunakan adalah pasien PPOK rawat inap dan rawat jalan tanpa TB aktif yaitu sebanyak 30 orang. Tingkat pengetahuan dinilai dari jumlah pertanyaan kuesioner yang dijawab dengan benar. Tingkat keparahan PPOK dinilai dari rasio FeV1 yang diuji dengan FeV1 prediksi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 16 orang (53,4%) memiliki tingkat pengetahuan bahaya merokok kurang. Hasil penelitian juga menunjukkan sebanyak 15 orang (50%) mengalami tingkat keparahan PPOK ringan. Hasil Fisher exact test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan (p=1,0) antara tingkat pengetahuan bahaya merokok dan tingkat keparahan PPOK.
dc.description Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan penyakit yang diperkirakan akan menjadi penyebab kematian ke-tiga di dunia pada tahun 2020. Faktor risiko utama PPOK adalah merokok, baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif. Tingkat keparahan PPOK dipengaruhi oleh derajat berat merokok. Penelitian yang telah dilakukan WHO menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan bahaya merokok dapat mengurangi derajat berat merokok. Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan antara tingkat pengetahuan bahaya merokok dengan tingkat keparahan PPOK pada pasien PPOK rawat inap dan rawat jalan RS Al-Ihsan periode Mei-Juli 2016. Penelitian dilakukan menggunakan metode cross-sectional dengan pasien sebagai sumber data penelitian. Sampel yang digunakan adalah pasien PPOK rawat inap dan rawat jalan tanpa TB aktif yaitu sebanyak 30 orang. Tingkat pengetahuan dinilai dari jumlah pertanyaan kuesioner yang dijawab dengan benar. Tingkat keparahan PPOK dinilai dari rasio FeV1 yang diuji dengan FeV1 prediksi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 16 orang (53,4%) memiliki tingkat pengetahuan bahaya merokok kurang. Hasil penelitian juga menunjukkan sebanyak 15 orang (50%) mengalami tingkat keparahan PPOK ringan. Hasil Fisher exact test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan (p=1,0) antara tingkat pengetahuan bahaya merokok dan tingkat keparahan PPOK.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/4660/pdf
dc.rights Copyright (c) 2016 Prosiding Pendidikan Dokter
dc.source Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 2, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Agustus, 2016); 539-544
dc.source Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 2, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Agustus, 2016); 539-544
dc.source 2460-657X
dc.subject Proceedings of Medical study
dc.subject COPD Severity, FeV1, Knowledge About Smoking Dangers
dc.subject Pendidikan Dokter
dc.subject FeV1, Tingkat Keparahan PPOK, Tingkat Pengetahuan Bahaya Merokok
dc.title Hubungan Tingkat Pengetahuan Bahaya Merokok dengan Tingkat Keparahan PPOK pada Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan RS Al-Ihsan Periode Mei-Juli 2016
dc.title Hubungan Tingkat Pengetahuan Bahaya Merokok dengan Tingkat Keparahan PPOK pada Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan RS Al-Ihsan Periode Mei-Juli 2016
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Quantitative
dc.type Kuantitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account