Abstract: Breast cancer is a clonal proliferation arises from cells with genetic defect caused by hormonal effect or inherited genetic defect. Breast cancers occurs in premenopause or post menopausal women. Surgical procedure commonly performed as therapy to treat breast cancer, mastectomy is one of the examples. Mastectomy may affects psychologycal, social and sexual aspects. Thus the problems arises in this study was (1) how is the comparation of social disturbances in breast cancer previously treated with mastectomy in pre and postmenopausal period. (2) how is the comparison of sexual disturbances in breast cancer patient previously treated with mastectomy in pre and post menopausal period. The study used analytic cross sectional method. The subject of the study was breast cancer patient in Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Bandung, 28 patient were pre menopausal women and 28 patient were post menopausal women. research instruments was validated questionnaire about effects of mastectomy on sexual functuion. The data was collected from the questionnaires and unterview. The data was analyzed using descriptive analysis method. There was difference in the proportion of post mastectomu- sexual disturbance in pre and post menopausal patient.Abstrak: Karsinoma payudara adalah proliferasi klonal yang timbul dari sel dengan adanya penyimpangan genetik yang dipengaruhi oleh paparan hormonal dan gen yang diwariskan. Karsinoma payudara dapat menyerang wanita baik pra dan pasca menopause. Terapi karsinoma payudara yang sering digunakan berupa terapi dengan cara operasi, yaitu mastektomi. Dampak yang ditimbulkan dari terapi ini meliputi aspek psikologis, sosial dan seksual. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana perbandingan gangguan sosial penderita karsinoma payudara pasca mastektomi wanita pra dan pasca menopause (2) Bagaimana perbandingan gangguan seksual penderita karsinoma payudara pasca mastektomi wanita pra dan pasca menopause?. Penelitian dilakukan dengan metode analitik menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien penderita karsinoma payudara di Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Bandung dengan pasien usia pra menopause (28 orang) dan pasien usia pasca menopause (28 orang). Instrumen penelitian adalah kuesioner dampak mastektomi pada gangguan seksual yang sudah divalidasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: Terdapat perbedaan proporsi gangguan seksual pasca mastektomi pada usia pra dan pasca menopause.
Karsinoma payudara adalah proliferasi klonal yang timbul dari sel dengan adanya penyimpangan genetik yang dipengaruhi oleh paparan hormonal dan gen yang diwariskan. Karsinoma payudara dapat menyerang wanita baik pra dan pasca menopause. Terapi karsinoma payudara yang sering digunakan berupa terapi dengan cara operasi, yaitu mastektomi. Dampak yang ditimbulkan dari terapi ini meliputi aspek psikologis, sosial dan seksual. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana perbandingan gangguan sosial penderita karsinoma payudara pasca mastektomi wanita pra dan pasca menopause (2) Bagaimana perbandingan gangguan seksual penderita karsinoma payudara pasca mastektomi wanita pra dan pasca menopause?. Penelitian dilakukan dengan metode analitik menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien penderita karsinoma payudara di Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Bandung dengan pasien usia pra menopause (28 orang) dan pasien usia pasca menopause (28 orang). Instrumen penelitian adalah kuesioner dampak mastektomi pada gangguan seksual yang sudah divalidasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: Terdapat perbedaan proporsi gangguan seksual pasca mastektomi pada usia pra dan pasca menopause.