| dc.contributor |
Fakultas Kedokteran |
|
| dc.creator |
Hakiki, Yuqi |
|
| dc.creator |
Firdaus, Ferry Achmad |
|
| dc.creator |
Azhali, Buti Azfiani |
|
| dc.date |
2020-01-26 |
|
| dc.date.accessioned |
2020-07-13T03:17:50Z |
|
| dc.date.available |
2020-07-13T03:17:50Z |
|
| dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/20570 |
|
| dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/27339 |
|
| dc.description |
Abstract. Babies with low birth weight (LBW) according to the World Health Organization (WHO) is a baby who has a birth weight of less than 2,500 grams.Most babies with low birth weight occur in low and middle income countries.According to Riskesdas in 2018, 56.6% of toddlers registered in Indonesia have a history of LBW. One of the risk factors for LBW is nutritional status of mother when she is pregnant or is referred as chronic energy deficiency (CED). Pregnant women are at risk of developing CED if they have midupper arm circumference (MUAC) <23.5 cm. The results of Riskesdas 2018 found that the proportion of pregnant women with CED in Indonesia was 17,3%.The purpose of this study was to determine relationship between the incidence of LBW with the nutritional status of aterm pregnant women in Pasundan Health Center in Garut District for the period 2017 - 2018.This research method uses case control and analyzed using the Chi Square. In this study, the number of babies with LBW was 53 babies, 18 mother with CED and 88 women without CED. There were 14 mothers who experienced CED giving birth babies with LBW (77.8%). Conclusion, the results of this study showed that mothers who experienced CED significantly had a higher chance of giving birth a baby with LBW (p 0,010; OR = 4,397; 95%CI: 1,340–14,428).Keywords : LBW, CED, MUACAbstrak. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) menurut World Health Organization (WHO) adalah bayi yang memiliki berat badan lahir kurang dari 2.500 gram. Sebagian besar bayi dengan BBLR terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Menurut Riskesdas tahun 2018, 56,6% balita yang tercatat di Indonesia memiliki riwayat BBLR. Salah satu faktor risiko terjadinya BBLR adalah status gizi ibu saat mengandung yang kurang baik atau disebut sebagai kurang energi kronis (KEK). Wanita hamil berisiko mengalami KEK jika memiliki lingkar lengan atas (LILA) <23,5 cm. Hasil Riskesdas 2018 mendapatkan proporsi ibu hamil dengan KEK di Indonesia sebesar 17,3%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kejadian BBLR dengan status gizi ibu hamil aterm di Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut periode 2017–2018. Metode penelitian ini menggunakan case control dan dianalisa menggunakan uji Chi Square. Dalam penelitian ini didapatkan jumlah bayi dengan BBLR sebanyak 53 bayi, ibu yang mengalami KEK sebanyak 18 orang dan ibu yang tidak mengalami KEK sebanyak 88 orang. Terdapat 14 ibu yang mengalami KEK melahirkan bayi dengan BBLR (77,8%). Simpulan, hasil penelitian ini menunjukkan ibu yang mengalami KEK secara bermakna memiliki peluang lebih tinggi melahirkan bayi dengan BBLR (p 0,010; OR = 4,397; 95%CI: 1,340–14,428).Kata kunci : BBLR, KEK, LILA |
|
| dc.format |
application/pdf |
|
| dc.language |
eng |
|
| dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
| dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/20570/pdf |
|
| dc.rights |
Copyright (c) 2020 Prosiding Pendidikan Dokter |
|
| dc.source |
Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 6, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Februari, 2020); 189-193 |
|
| dc.source |
Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 6, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Februari, 2020); 189-193 |
|
| dc.source |
2460-657X |
|
| dc.subject |
Pendidikan Kedokteran |
|
| dc.subject |
BBLR, KEK, LILA |
|
| dc.title |
Hubungan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah dengan Status Gizi Ibu Hamil Aterm di Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut Periode 2017–2018 |
|
| dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
| dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
| dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
| dc.type |
Kuantitatif |
|