Description:
Abtract. Indonesia is one of the countries in Southeast Asia with the highest thalassemia incidence rate. West Java province ranked first with the highest number of patients reaching around 30% or 1,751 people in 2011. The purpose of this study was to determine the association of frequency of red blood transfusion and compliance with iron chelation therapy with hepatosplenomegaly in pediatric B thalassemia major patients at RSUD Al-Ihsan. This research is an observational analytic, with cross-sectional approach. Samples were pediatric B thalassemia major patients, with a total of 40 samples. Subjects were selected using consecutive sampling when giving questionnaires to respondents in 2019, then an analysis was made on the medical record data for the 2017-2018 period in accordance with predetermined criteria. Data analysis is presented in distribution of frequency and percentage, and cross tabulation between 2 variables using Chi-square test and alternative Exact Fisher Test. Results: There was no significant relationship between frequency of red blood transfusion and hepatomegaly (p value = 0.730> 0.05). There was no significant relationship between red blood transfusion frequency and splenomegaly (p value = 0.347> 0.05). There was a significant relationship between iron therapy and hepatomegaly (p value = 0.39 <0.05). There was no significant relationship between iron and splenomegaly (p value = 0.233> 0.05).Keywords: Blood Transfusion, B Thalassemia, Hepatomegaly, Iron 'Chelation, Splenomegaly.Abstrak. Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara dengan angka kejadian talasemia tertinggi, di mana provinsi Jawa Barat sebagai peringkat pertama dengan jumlah pasien terbanyak mencapai sekitar 30% atau 1.751 orang pada tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi transfusi darah merah dan kepatuhan terapi kelasi besi dengan hepatosplenomegali pada pasien talasemia B mayor anak di RSUD Al-Ihsan. Penelitian ini adalah observasional analitik, dengan pendekatan cross-sectional. Sampel adalah pasien talasemia B mayor anak, dengan jumlah sebanyak 40 orang. Subjek dipilih dengan menggunakan consecutive sampling pada saat pemberian kuesioner kepada responden di tahun 2019, kemudian dilakukan analisis pada data rekam medik periode 2017-2018 sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Analisa data disajikan dalam distribusi frekuensi dan persentase, serta tabulasi silang antara 2 variabel dengan menggunakan uji alternatif Chi-square, yaitu Exact Fisher Test. Hasil: Tidak terdapat hubungan bermakna antara frekuensi transfusi darah merah dengan hepatomegali (p value= 0.730>0,05). Tidak terdapat hubungan bermakna antara frekuensi transfusi darah merah dengan splenomegali (p value= 0.347>0,05). Terdapat hubungan bermakna antara terapi kelasi besi dengan hepatomegali (p value= 0.39<0,05). Tidak terdapat hubungan bermakna antara terapi kelasi besi dengan splenomegali (p value= 0.233>0,05).Kata Kunci: Hepatomegali, Kelasi Besi, Splenomegali, Talasemia B, Transfusi Darah.