Description:
Abstract. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) is a benign tumor that is often found in elderly men. One of the adverse effects caused by BPH among others is an increase in intra-vesical pressure that spreads to the ureter, kidney and can decrease in kidney function. According to data from the Indonesian Ministry of Health, cases of benign prostatic hyperplasia (BPH) in Indonesia are estimated as many as 80 million. A study was undertaken at Al-Ihsan hospital Bandung in 2018. The study aimed to determine the relationship of age with the volume of the prostate gland in patients with benign prostatic hyperplasia (BPH). The study used analytic observational methods with a cross sectional approach to the medical records of benign prostatic hyperplasia (BPH) patients. In this study a sample of 106 medical record data was analysed using Spearman's test. The results showed that the incidence of benign prostatic hyperplasia (BPH) increased in the elderly group, which is above 40 years and there was a significant relationship between age and volume of the prostate gland with a positive relationship direction (r = 0.579; p = 0.000) means the higher a person's age then it is more likely to have a greater prostate gland volume.Keywords: Benign prostatic hyperplasia (BPH), Age, Incidence rate, Prostate gland volume.Abstrak. Benign prostatic hyperplasia (BPH) merupakan tumor jinak yang sering dijumpai pada pria usia lanjut. Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh BPH, antara lain terjadinya peningkatan tekanan intra vesika yang menjalar ke ureter dan ginjal dan dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Menurut data Kemenkes RI, kasus benign prostatic hyperplasia (BPH) di Indonesia diduga sebanyak 80 juta pria menderita penyakit ini. Benign prostatic hyperplasia (BPH) sendiri ditandai dengan adanya pembesaran pada volume kelenjar prostat yang dapat diukur melalui pemeriksaan ultrasonography (USG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dengan volume kelenjar prostat serta gambaran angka kejadian benign prostatic hyperplasia (BPH) di rumah sakit Al-Ihsan Bandung tahun 2018. Penelitian menggunakan metode observasi analitik dengan pendekatan cross sectional pada rekam medis pasien benign prostatic hyperplasia (BPH). Pada penelitian ini sampel berjumlah 106 data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Data dianalisis menggunakan uji spearman’s. Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian benign prostatic hyperplasia (BPH) meningkat pada kelompok usia lanjut, yaitu diatas 40 tahun dan terdapat hubungan signifikan antara usia dengan volume kelenjar prostat dengan arah hubungan yang positif (r=0.579; p=0.000) berarti semakin tinggi usia seseorang maka memiliki volume kelenjar prostat yang semakin besar.Kata Kunci: Benign prostatic hyperplasia (BPH), Usia, Angka kejadian, Volume kelenjar prostat.