Description:
Abstract. Tuberculosis (TB) Is a contagious infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. This disease if treatment is not complete, it can cause one of them is tuberculosis that is resistant to various drugs. Resistant multidrug tuberculosis is a resistance of Mycobacterium tuberculosis bacteria that can not fight with anti-tuberculosis drugs, namely isoniazid and rifampicin drugs. Indonesia is ranked twice the highest in tuberculosis in the world. This study aims to look at the differences in the incidence of MDR TB with non-MDR TB grouped by the characteristics of tuberculosis patients based on age, sex, education, occupation, and TB. This research used analytic case control. The data of this study were taken from the medical records of patients diagnosed with MDR TB and non MDR TB in Dr.H.A Rotinsulu Lung Hospital in 2019. Respondents obtained were 23 respondents each from MDR TB and non MDR TB. From the results of the study obtained at the age of 17-25 years, sex is more common in men, education is more common during high school, more work occurs in abusive workers, and TB is more common in cases of treatment failure. For the difference in incidence between the characteristics of non-MDR TB and MDR TB in terms of age, sex, education, and occupational history, the results are not significant or not statistically related, whereas for tracing TB it needs to be read statistically. The results of the odds ratio concluded that the likelihood of patients with a history of incomplete TB treatment (failed and negligent treatment) to get MDR TB was 4,354 times compared with a history of complete TB treatment.Keywords: Characteristics , MDR TB, TuberculosisAbstrak. Tuberkulosis (TB) Merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini jika pengobatannya tidak tuntas, maka dapat menyebabkan salah satunya adalah tuberkulosis multidrug resistant. Tuberkulosis multidrug resistant merupakan suatu keadaan resistensi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang sudah tidak dapat dibunuh dengan obat anti tuberkulosis yaitu obat isoniazid dan rifampisin. Indonesia menjadi peringkat ke dua tertinggi kejadian tuberkulosis di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adakah perbedaan kejadian TB MDR dengan TB non MDR dikatkan dengan karakteristik pasien tuberkulosis dilihat dari usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan riwayat TB terdahulu. Penelitian ini menggunakan analitik yaitu case control. Data penelitian ini di ambil dari rekam medis pasien yang terdiagnosis TB MDR dan TB non MDR di RS Paru Dr.H.A Rotinsulu periode 2019. Responden yang didapatkan masing-masing 23 responden dari penyakit TB MDR dan TB non MDR. Dari hasil penelitian di dapatkan dari karakteristik usia lebih banyak terjadi pada usia 17-25 tahun, jenis kelamin lebih banyak terjadi pada laki-laki, pendidikan lebih banyak terjadi pada lulusan SMA, pekerjaan lebih banyak terjadi pada pekerja tidak kasar, dan riwayat TB terdahulu lebih banyak terjadi pada kasus gagal pengobatan. Untuk perbedaan kejadian antara karakteristik TB non MDR dengan TB MDR di lihat dari usia, jenis kelamin, pendidikan, dan riwayat pekerjaan di dapatkan hasil bahwa tidak signifikan atau tidak bermakna secara statistik, sedangkan untuk riwayat TB hasilnya bermakna secara statistik. Hasil nilai odds ratiomenyimpulkan bahwa kemungkinan pasien dengan riwayat pengobatan TB tidak tuntas (gagal dan lalai pengobatan) untuk terkena TB MDR adalah 4.354 kali dibandingkan dengan riwayat pengobatan TB tuntas.Kata Kunci: Karakteristik , TB MDR, Tuberkulosis